Thursday, June 11, 2009

Pertanyaan dan Pembahasan



Pertanyaan dan pembahasan

1. Kelompok 1 (Ati Wahyuni)
※ Bagaimana cara membedakan polychaeta jantan dan betina?
Jawab:
Polychaeta btina & jntan hidup di laut, jika kt dapat melihat polychaeta yg brtelur, maka itu merupakan polychaeta betina, dan jika tidak brtelur, maka ia merupakan polychaeta jntan.

2. Kelompok 2 (Dewi Nurjanah)
※ Apa fungsi masing-masing dari 3 lapisan pada tubuh annelida?
Jawab:
Fungsinya yaitu:
a. Mesoderma merupakan sumber terbentuknya jarhngan penghubung otot, sistem peredaran darah dan alat genital.
b. Endoderma fungsinya sebagai epitel organ pencernaan dan pernapasan
c. Ektoderma fungsinya yaitu untuk membentuk lapisan epidermis dan jaringan saraf.

3. Kelompok 3 (Inneke D.P)
※ Apakah yang terjadi jika lintah menghisap darah manusia yang mengidap HIV/AIDS?
Jawab:
Yang terjadi yaitu jika ia menghisapnya, maka kemungkinan lama kelamaan ia tidak kuat lagi menahan virus tersebut dan ia akan mati.

4. Kelompok 4 (Lina)
※ Jelaskan proses perkembangbiakan aseksual dan seksual!
Jawab:
⊙ Secara Aseksual yaitu dengn proses membelah diri.
⊙ Secara Seksual yaitu dengan penggabungan 2 tubuh cacing jantan dan betina.

5. Kelompok 5 (Mery Andriani)
※ Apa perbedaan penghisap anterior dan posterior?
Jawab:
Pengisap anterior merupakan penghisap yang terletak di bagian atas, sedangkan posterior merupakan penghisap yang terletak pada bagian bawah.

6. Kelompok 6
※ Selain dapat menyuburkan tanah, apa lagi manfaat dari oligochaeta?
Jawab:
Manfaatnya:
⊙ Sebagai bahan baku kosmetik
⊙ Sebagai bahan baku obat
⊙ Dapat di jadikan bahan makan ternak.

7. Kelompok 7 (Natalia W)
※ Apakah kegunaan lintah di bidang kedokteran?
Jawab:
Di bidang kedokteran, lintah di gunakan untuk kasus tertentu pada operasi mikro, yaitu restorasi jaringan tangan, kaki dll. Lintah di gunakan karena mimiliki zat anti koagulan, sehingga membantu memperlancar aliran darah ke sirkulasi mikso pada saat operasi.

8. Kelompok 8 (R. Septian)
※ Apakah darah yang dihisap lintah merupakan makanannya? Apakah ada fungsi lain?
Jawab:
Iya, darah itu merupakan makanan lintah, dan di dalam darah itu terdapat sumber protein. Dan tidak ada fungsi lain.

9. Kelompok 9 (Singgih H.)
※ apakah fungsi sepasang alat nefridia?
Jawab:
Fungsinya adalah sama dengan ginjal, yaitu merupakan bagian ekskresi yang berfungsi mengeluarkan atau memisahkan hasil buangan metabolisme dari darah.

10. Kelompok 10 (Supriadi)
※apakah dampak negatifnya jika kita mengkonsumsi cacing palolo?
Jawab:
Menurut kami tidak ada dampak negatifnya, karena di dalam cacing palolo terdapat sumber protein, sehingga ia lebih berdampak positif.

Annelida




ANNELIDA

Annekida berasal dari kata /Annulus yang artinya /cincin dan /Oidos yang artinya /Benttk. Bentuk tubuh cacing ini bersegmen-segmen seperti gelang sehingga di sebut juga cacing gelang.

CIRI-CIRI UMUM ANNELIDA

A. Struktur Tubuh

Tubuhnya simetri bilateral dan dilapisi oleh kutikula. Ruas tubuhnya tidak hanya berada di bagian luar tetapi juga di sebelah dalam. Setiap ruas memiliki alat reproduksi, alat ekskresi, otot dan pebuluh darah. Antara ruas yang satu dengan yang lainnya berhubungan sehingga terlihat bentuk seperti cincin yang terkoordinasi, segmentasi yang demijian /Metameri.
Lapisan penyurun tubuh annelida terdiri dari tiga lapis atau Triploblastik yaitu terdiri dari endoderma, mesoderma, dan ektoderma. Mesoderma berkembang menjadi semacam kantong yang berisi cairan. Dinding luar kantong ini melekat pada ektoderma dan di sebut lapisan /splanknik.

B. Sistem Organ

Sistem organ dalam tubuh annelida terdiri dari sistem pencernaan makanan, sistem ekskresi, sistem pernapasan, dan sistem reproduksi. Pada sistem pencernaan makanannya terdiri dari mulut yamg berhubungan dengan faring, esofagus (kerongkongan), tembolok, empela, intestinum (usus halus), dan anus.
Alat ekskresi annelida berupa sepasang nefridia yang terdapat pada tiap-tiap segmen, disebut /Metarefridia. Hewan ini mempunyai sistem peradaran darah tertutup. Pembuluhnya membujur dengan cabang-cabang kapiler kecil yang terdapat pada setiap segmen. Alat pernapasan pada tubuh annelida yaitu berupa kulit dan insang.
Annelida dapat berepoduksi secara seksual dan aseksual. Meskipun annelida bersifat /Hermafrodit, untuk terjadinya fertilisasi tetap diperlukan perjawinan antara 2 individu cacing. Alat kopulasinya klitelum.

A. Polychaeta

Polychaeta berasal dari kata poly yang berarti banyak dan chaeta yang berarti rambut. Polychaeta adalah cacing berambut banyak. Semua anggotanya hidup di laut dan dapat dibedakan jantan dan betinanya. Tubuhnya memiliki banyak rambut yang tumbuh pada parapodia (semacam kaki). Pada setiap ruas tubuhnya terdapat sepasang parapodia. Polychaeta mempunyai metameri yang amat baik.
Panjang tubuhnya antara 5-10 cm dengan diameter 2-10 mm. Pada bagian anterior tubuh terdapat kepala yang dilengkapi dengan mata, tentakel serta mulut yang berahang. Tubuhnya berwarna menarik seperti hijau, merah muda, merah atau campuram warna lain.
Contohnya adalah /nersis, arenicola, spirobranchus giganteus, eunice viridis (cacing palolo) dan lysidice (cacing wawo)//.

B. Olygochaeta

Cacing ini berasal dari kata oligos yang artinya sedikit dan chaeta yang artinya rambut. Oligochaeta merupakan cacing yang memiliki sedikit rambut pada ruas-ruas tubuhnya. Diantara ruas-ruas tubuhnya tidak terdapat parapodia. Kepala cacing ini berukuran kecil tanpa alat perapa atau tentakel dan mata.
Sebagian ruas tubuhnya yaitu antara segmen ke 32-37 mengalami penebalan yang disebut klitelum yang berfungsi untuk perkembangbiakan seksual. Fertilisasi pada cacing ini terjadi secara internal. Telur yang sudah dibuahi tersimpan dalam kokon yang dihasilkan pada sekresi lemdir. Saat telur menetas dari kokon, keluarlah cacing-cacimg kecil yang juga memiliki daya regenerasi tinggi.
Pernapasan oligochaeta dilakukan melalui permukaan tubuh. Keluar masuknya gas terjadi secara difusi. Makanannya berupa zat-zat organik yang diperoleh dari sisa-sisa tumbuhan, hewan, atau sisa-sisa organisme lain yang ada pada rerumputan dan tanah. Cacing ini dapat membantu menggemburkan tanah sehingga berguna bagi pertanian.
Oligochaeta ada yang berhabitat di air tawar dan ada pula yang hidup di darat. Contohnya /Lumbricus teretris (cacing tanah), tubifek sp, dan morogaster hountenii (cacing raksasa) yang terdapat di Sumatra.

C. Hirudinea

Habitat hirudinea di air tawar dan di laut. Tubuhnya tidak memiliki rambut dan parapodia. Bentuk tubuhnya pipih, kedua ujung tubuhnya terdapat alat hisap. Alat isap bagian posterior besar, sedangkan pada anterior kecil. Alat ini digumakan untuk menempel pada korban dan menghisap darahnya. Makanan hewan ini ada yang berupa larva serangga, cacing atau organisme lain yang mati.
Contoh hirudinea yang paling umum adalah lintah. Linta mempunyai zat ANTI KOAGULAN, sehingga saat lintah menghisap darah mangsanya, darah tersebut tidak membeku. Lintah bersifat parasit pada manusia atau vertebrata lain. Dengan adanya tonjolan pada ususnya, lintah dapat menghisap banyak darah.
Anggota hirudinea lain yaitu /Hirudo medinalis (lintah), hidup di air tawar, /Haemodipsa zeynalinia (pacet), hidup di darat menempel pada daun, dan /Limnatis nilotica (lintah), hidup di daerah timur tengah.


Wednesday, June 10, 2009

Menanam tomat di lahan



B. Menanam Tomat di Lahan

Penanan merupakan salah satu tahap yang sangat penting, karena pada tahap ini bibit akan mengalami proses dari lingkungan persemaian ke lingkungan penanaman.
Penanaman tomat di lahan memerlukan persiapan yang lebih matang. Beberapa faktor yang perlu di perhatikan adalah sebagai berikut:

1. Pengolahan Tanah

Sambil menunggu bibit cukup umur, tanah di persiapkan untuk proses penanaman. Tanah yang akan di persiapkan untuk penanaman harus di olah dengan sebaik-baiknya.
Pengolahan tanah ini dilakukan dengan mencangkul tanah yang agak dalam, agar akar tomat mampu menembus tanah hingga dalam. Tanah yang dicangkul tersebut jan.an teilalu banyak mengandung air. Jika tanah tersebut banyak mengandung air, akar tanaman tomat tidak dapat bernapas sehingga lama kelamaan akar akan menjadi busuk dan akhirnya tanaman itu akan mati.
Pengolahan tanah tidak hanya dengan membalikkan susunan struktur tanahnya, karena apabila hanya membalikkan susunan struktur tanahnya saja,berarti lamisan tanah yang mengandung humus sedikit akan menjadi lapisan paling atas. Padahal lapisan tanah yang berada di atas itu susunannya kurang baik. Jadi tujuan dari pencangkulan atau pembajakan yang dilakukan adalah agar tanah yang memiliki kandungan humus yang baik dapat bercampur dengan tanah lapisan bawah yang memiliki kandungan humus yang sedikit dan kurang baik. Tanah yang telah diolah tadi diberi pupuk kandang yang dicampur merata sehingga pupuk tersebut dapat membusuk dengan sempurna, sekaligus berfungsi untuk memperbaiki lapisan tanah yang tandus di bawahnya.
Selain itu, tujuan lain dari pemupukan itu adalah untuk meningkatkan kadar jumlah zat-zat hara dalam tanah sehingga kebutuhan makanan bagi tanaman dapat tercukupi serta untuk memperbaiki struktur tanahnya, yaitu mengubah zat-zat makanan yang semula sulit diserat menjadi mudah diserag oleh akar tanaman.
Yang perlu di ingata adalah, jangan sekali-kali menggunakan pupuk kandang yang belum masak, karena akan mendatangkan berbagai macam penyakit yang akan menyerang akar. Kebutuhan pupuk kamdang untuk setiap hektar adalah 10-20 ton atau 10-20 kg untuk setiap meter persegi. Untuk mencegah penyerangan cacing-cacing nematoda yang merugikan, tanah sebaiknya diberikan Nemagon sebagai soil fumigant, 2-3 minggu sebelum tanam.
Tanah yang telah diolah dibuat bedeng-bedeng untuk memudahjan peqapwatan dan pumutusan air sehingga air tidak menggenang. Bedengan dapat dibuat dengan lebar 1-2 m, panjang 3-4 m, dan tinggi bedengan sekitar 30 cm.
Untuk menghindari kelongsoran bedengan, sisi-sisinya pertu di sekat dengan bata merah, ataupun papan.
Selanjutnya untuk pemindahan dan pemeliharaannya sama seperti penanaman yang dilakukan di dalam pot.

Monday, June 8, 2009

Kesimpulan dan Saran



A. Kesimpulan

Dari keseluruhan hasil penelitian dan pembahasan ini, maka dapat di ambil beberapa kesimpulan, yaitu:

※ Tanaman tomat adalah jenis tanaman sayuran buah yang memiliki peranan yang cukup penting dalam pemenuhan gizi yang diperlukan manusia.
※ Agar tanaman tomat dapat tumbuh dengan baik, hendaknya jenis dan varietasnya ditentukan terlebih dahulu sesuai dengan kondisi dan keadaan alam tempat yang akan dijadikan lahan.
※ Selain di ladang atau di kebun, tanaman tomat juga bisa di budidayakan di dalam pot-pot bunga yang tentunya memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai tanaman sayur dan sebagai tanaman hias.
※ Pada saat proses penyemaian benih dilakukan, ada beberapa hal yang perlu di perhatikan, seperti ciri-ciri benih yang sehat, tempat penyemaian dan pemeliharaan tanaman tomat tersebut.


B. Saran

Adapun saran saya kepada pemerintah, masyarakat serta para petani yang berkaitan dengan pembahasan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:
※ Diharapkan penelitian ini terus dilanjutkan dan untu jenis-jenis tanaman lainnya agar masyarakat luas dapat lebih mengetahui jenis tanaman yang sering mereka jumpai.
※ Pemerintah juga perlu mengadakan sosialisasi kepada para petani sayur agar mereka mendapat informasi mengenai teknik dan cara bertanam yang akan menghasilkan pandn yang berlimpah.
※ Para petani dan juga masyarakat hendaknya tetap menjaga dan membudidayakan jenis flora yang ada di daerahnya masing-masing agar kekayaan flora dan rempah-rempah indonesia tetap terjaga.

Sunday, June 7, 2009

Prakata ke latar belakang



Tomat adalah salah satu contoh dari ribuan atau bahkan jutaan jenis flola yang ada di Indonesia. Tomat telah sejak lama di kenal masyarakat indonesia sebagai sayuran buah. Peranannya yang penting dalam pemenuhan gizi masyarakat juga telah lama dikenal. Dalam kehidupan sehari-hari oran tak pernah ketinggalan menggunakan tomat dalam masakan maupun minuman.
Mengingat betapa besarnya peranan tomat dalam kehidupan manusia walaupun pada saat ini tomat belum menjadi komoditas di negara kita, maka atas dasar hal ini yang menjadikan saya untuk membuat suatu karya ilmiah mengenai tanaman ini.
Tomat juga tak harus di budidayakan secara besar-besaran dengan teknologi canggih. Lahan yang sempit bahkan pot bisa di manfaatkan untuk menanam tomat, baik pada musim hujan maupun musim kemarau. Yang penting jenis dan varietasnya harus disesuaikan dengan kondisi daerahnya. Pembahasan mengenai uraiannya, jenis-jenis, varietas unggul, cara pembudidayaan dan pemanfaatannya akan diulas dalam karya ilmiah ini.


Prakata ke latar belakang



Tomat adalah salah satu contoh dari ribuan atau bahkan jutaan jenis flola yang ada di Indonesia. Tomat telah sejak lama di kenal masyarakat indonesia sebagai sayuran buah. Peranannya yang penting dalam pemenuhan gizi masyarakat juga telah lama dikenal. Dalam kehidupan sehari-hari oran tak pernah ketinggalan menggunakan tomat dalam masakan maupun minuman.
Mengingat betapa besarnya peranan tomat dalam kehidupan manusia walaupun pada saat ini tomat belum menjadi komoditas di negara kita, maka atas dasar hal ini yang menjadikan saya untuk membuat suatu karya ilmiah mengenai tanaman ini.
Tomat juga tak harus di budidayakan secara besar-besaran dengan teknologi canggih. Lahan yang sempit bahkan pot bisa di manfaatkan untuk menanam tomat, baik pada musim hujan maupun musim kemarau. Yang penting jenis dan varietasnya harus disesuaikan dengan kondisi daerahnya. Pembahasan mengenai uraiannya, jenis-jenis, varietas unggul, cara pembudidayaan dan pemanfaatannya akan diulas dalam karya ilmiah ini.


Saturday, June 6, 2009

Pemungutan hasil



Apabila penanaman tomat di lakukan di ladang ataupun di kebun, pemanenannya tergantung pada tujuan penanaman, yaitu untuk di konsumsi sendiri sebagai buah meja ataupun untuk di pasarkan. Untuk kebutuhan sendiri, buah tomat dapat dipungut atau di panen setelah berumur 90-100 hari sesudah semai, yakni buah yang telah masak di pohon. Sementara untuk tujuan di pasarkan, harus di perhitungkan lamanya pengangkutan agar buah telah masak setelah sampai di pasar tujuan., tetapi tidak terlalu masak ataupun busuk.
Untuk konsumsi pasar lokal yang jaraknya tidak terlalu jauh dari kebun, pemungutan hasil sebaiknya dilakukan sewaktu buah masih kekuning-kuningan. Sementara untuk konsumsi pasar besar atau untuk di ekspor, buah sebaiknya di petik sewaktu masih berwarna hijau tetapi sudah tua, atau perkiraannya 8-10 hari sebelum menjadi merah.
Pada waktu pemetikan perlu dijaga agar buah tidak sampai jatuh, lecet bahkan rusak. Untuk menghilangkan kotoran-kotoran dan bulu-bulu halus yang terdapat pada kulit buah tersebut, buah perlu di bersihkan secara hati-hati dengan kain halus agar mengkilat dan tampak menarik.
Buah yang telah dibersihkan perlu disortir. Buah yang baik dan yang kurang baik atau cacat harus di pisahkan karena masing-masing mempunyai nilai jual yang berbeda. Buah yang baik kemudian di kemas dan kemudian di pasarkan. Pengemasan dapat dilakukan dengan menggunakan keranjang, wadah peti atau lainnya.
Untuk menambah masa tahan tomat, buah tomat yang telah masak dapat di simpat ke dalam kulkas dengan suhu kira kira 5-10℃ selama 1 hingga 2 minggu. Buah tomat yang masih hijau tahan sampai 1 bulan dalam pendinghn 0-5℃. Namun, buah tomat yang telah masak apabila disimpan dalam suhu rendah lebih dari 2 minggu akan berair dan rusak, sedangkan buah tomat yang masih hijau apabila disimpan dalam suhu rendah masaknya akan lebih lama.

Pemungutan hasil



Apabila penanaman tomat di lakukan di ladang ataupun di kebun, pemanenannya tergantung pada tujuan penanaman, yaitu untuk di konsumsi sendiri sebagai buah meja ataupun untuk di pasarkan. Untuk kebutuhan sendiri, buah tomat dapat dipungut atau di panen setelah berumur 90-100 hari sesudah semai, yakni buah yang telah masak di pohon. Sementara untuk tujuan di pasarkan, harus di perhitungkan lamanya pengangkutan agar buah telah masak setelah sampai di pasar tujuan., tetapi tidak terlalu masak ataupun busuk.
Untuk konsumsi pasar lokal yang jaraknya tidak terlalu jauh dari kebun, pemungutan hasil sebaiknya dilakukan sewaktu buah masih kekuning-kuningan. Sementara untuk konsumsi pasar besar atau untuk di ekspor, buah sebaiknya di petik sewaktu masih berwarna hijau tetapi sudah tua, atau perkiraannya 8-10 hari sebelum menjadi merah.
Pada waktu pemetikan perlu dijaga agar buah tidak sampai jatuh, lecet bahkan rusak. Untuk menghilangkan kotoran-kotoran dan bulu-bulu halus yang terdapat pada kulit buah tersebut, buah perlu di bersihkan secara hati-hati dengan kain halus agar mengkilat dan tampak menarik.
Buah yang telah dibersihkan perlu disortir. Buah yang baik dan yang kurang baik atau cacat harus di pisahkan karena masing-masing mempunyai nilai jual yang berbeda. Buah yang baik kemudian di kemas dan kemudian di pasarkan. Pengemasan dapat dilakukan dengan menggunakan keranjang, wadah peti atau lainnya.
Untuk menambah masa tahan tomat, buah tomat yang telah masak dapat di simpat ke dalam kulkas dengan suhu kira kira 5-10℃ selama 1 hingga 2 minggu. Buah tomat yang masih hijau tahan sampai 1 bulan dalam pendinghn 0-5℃. Namun, buah tomat yang telah masak apabila disimpan dalam suhu rendah lebih dari 2 minggu akan berair dan rusak, sedangkan buah tomat yang masih hijau apabila disimpan dalam suhu rendah masaknya akan lebih lama.

Penanaman tomat di pot



Tomat juga dapat di tanam di dalam pot seperti layakna menanam tanaman hias. Pot yang paling baik terbuat dari tanah, karena banyak mengandung pori-pori untuk memudahkan pertukaran udara dalam tanah. Sebaliknya, pot yang terbuat dari plastik kurang baik, karena terlalu kedap udara. Pot yang berasal dari drum bekas juga baik, tetapi harus di bagi dua agar tidak terlalu tinggi.
Untuk bertanam tomat dalam pot, perlu di perhatikan beberapa faktor penting, yaitu bagian bawah pot harus ada lubang untuk keluarnya resapan air siraman. Kemudian di atar lubang itu paling baik diberi ijuk agar air tidak terlalu cepat keluar, tetapi tidaj pula mnggenang agar akar tidak menjadi busuk.
Pada lapisan berikutnya di taburkan kerikil atau pecahan bata. Dan pada lapisan berikutnya lagi di masukkan media tanah dan pupuk kandang dengan komposisi 1 : 1 yang telah di campur rata. Dalam campuran tersebut dapat di berikan bubuk arang atau arang sekam yang berguna untuk menyerap zat-zat racun yng berbahaya bagi tanaman dan tetap menjaga kegemburan tanah. Media diisikan ke dalam pot setinggi ± 20 cm.
Selanjutnya bibit yang telah berumur 4-6 minggu sejak semai di lakukan sudah bisa di pindahkan ke kebun ataupun ke dalam pot. Sebelum melakukan pemindahan bibit, lubang2 perlu di persiapkan. Luas lubang kira-kira 15-20 cmˇ dengan kedalaman 15-20 cm. Penanaman harus di lakukan segera setelah bibit di cabut agar tidak layu. Untuk mengurangi kerusakan akar pada bibit pada waktu pemindaian, terutama pada kondisi kering, bedengan perlu diari sehari sebelum bibit di pindahkan.
Jika akar bibit tanaman tomat terlalu panjang sebaiknya di potong. Tanaman ini di tanamkan kedalam lubang yang telah di buat di tengah pot dan kemudian di timbun dengan tanah yang subur.
Tanaman yang baru ditanam biasanya akan layu karena terkena udara panas. Untuk mencegah hal ini, selama beberapa hari tanaman tomat di bungkus dengan kantong plastik. Sementara, agar tanaman dapat tumbuh tegak maka harus di pasangi ajir.
Tanaman yang belum terlalu segar, sebaiknya diletakkan di tempat tegduh. Jika sudah kelihatan bertunas barulah di pindahkan ke halaman, bisa di tempat yang terbuka atau di tempat yang menperolei cahaya matahari sebagian (tidak terlalu terik),
Setelah tanaman kelihatan mulai tumbuh subur dan segar, untuk selanjutnya di beri larutan pupuk buatan berupa urea dengan kadar 1 sendok makan dlam 1 liter air, pupuk DS, pupuk ZK dengan perbandingan 1 : 2 : 1
Yang di siramkan di sekeliling tanaman secara rutin seminggu sekali.
Untuk selanjutnya, perawatan yang dilakukan seperti pemberian mulsa. Pemberian mulsa ini dh maksudkan agar tanah tetap gembur, tidak terlalu banyak penguapan air, dan mengurangi pertumbuhan rumput-rumput liar. Dan bila ada rumput liar harus segera di bersihkan. Pemangkasan dilakukan terhadap tunas-tunas muda dan pucuk batang. Pada setiap batang cukup di tinggalkan 1 hingga 2 cabang utama saja. Pemangkasan ini di maksudkan untuk menjaga waktu berbuah. Biasanya pada tanaman yang bercabang banyak, buahnya menjadi kerdil dan terlalu lama masak. Selain itu, pada tanaman yang sudah di lakukan pemangkasan akan berkurang untuk terserang penyakitnya. Pengangkasan terhadap pucuk batang dilakukan setelah tangkai bunga yang kelima keluar.
Untuk menjaga kualitas bunga, baik juga dilakukan penjarangan bung atau bakal buah dengan pemangkasan. Dalam satu cabang cukup di tinggalkan 6-8 bunga saja.
Di samping sebagai sumber gizi, tanaman tomat yang di tanam dalam pot juga dapat dijadikan sebagai tanaman hias seperti halnya tanaman bunga hias lainnya.


Penyemaian Benih



B. Penyemaian Benii

※ Penyemaian di Kotak Semai

Sebelum melakukan penyemaian, terlebih dahulu di persiapkan pembuatan kotak semainya. Adapun cara pembuatan kotak pesemaian sebagai berikut:
1. Ambil papan kayu, kemudian bentuk papan tersebut menyerupai balok tanpa tutup yang berukuran 50-60 cm, lebar 30-40 cm, dan tinggi 25-30 cm. Kemudian beri lubang-lubang pada dasarnya agar air siraman tidak menggenang.
2. Kotak yang telah jadi kemudian di isi tanah yang telah di campur pupuk kandang dengan perbandingan pupuk kandang dan tanah adalah 1 : 1 atau 1 : 2. Tinggi lapisan tanah sekitar 12 cm. Kemudian tanah di dalam kotak di padatkan sedikit demi sedikit.
3. Sehari sebelum benih di taburkan, pesemaian harus di basahi terlebih dahulu. Kemudian benih di tanam dengan jarak antar baris 5 cm. Kedalaman lubang kira-kira 0,5-1 cm dan di tutup dengan tanah yang tipis.
4. Bibit yang telah tumbuh sekitar 7-10 hari sudah dapat di pisahkan ke tempat lain, seperti pada pollybag atau dapat pula langsung di tanam pada pot.

Perumusan hipotesis



D. Perumusan Hipotesis

Walaupun penanaman tanaman tomat di lakukan dengan media tanam tanah di pot, tanaman tomat juga dapat menghasilkan buah, kemungkinan hasil dari tanaman tersebut bisa saja berbeda bentuk maupun ukurannya di bandingkan dengan tanaman tomat yang di tanam khusus di perkebunannya.
Hal ini mungkin di sebabkan media tanam yaitu pot yang mengakibatkan kurangnya akar untuk bergerak lebih bebas, sehingga hasilnyapun kurang maksimal.
Walaupun demikian, tanaman tomat yang di tanam di pot memiliki double fungsi, yaitu sebagai tanaman sayur yang akan di ambil hasilnya dan sebagai tanaman hias yang unik.

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini di lakukan berdasarkan tujuan yang ingin di capai, yaitu:
1. Menguji kebenaran hipotesis
2. Menjawab permasalahan yang di teliti.
3. Memberikan informasi seputar tanaman tomat kepada pembaca.
4. Memberikan inspirasi kepada pembaca untuk menanam tomat sebagai tanaman ladang maupun tanaman hias.


Metode Penelitian dan Ruank lingkup penkajian



C. Ruang Lingkup Pengkajian

Ruang lingkup pengkajian atau batas-batas masalah yang akan di teliti yaitu:
1. Urain tanaman tomat
2. Ciri-ciri dan sifat serta berbagai macam varietas tanaman tomat yang ada.
3. Iklim yang cocok untuk bertanam tomat.
4. Ciri-ciri benih yang baik dan cara penyemaiannya.
5. Manfaat buah tomat bagi kesehatan manusia.
6. Hama dan penyakit yang menyerang tanaman tomat.
7. Penanaman tanamam tomat di pot.
8. Pemeliharaan serta pemungutan hasil panen tanaman tomat.


F. Metode Penelitian

Metode yang di gunakan dalam penyusunan dan penulisan karya ilmiah ini adalah metode diskriptif dan teknik study kepustakaan atau literature. Metode ini yaitu pengetahuan yang bersumber dari beberapa media tulis baik berupa buku, literatur dan media lainnya yang tentu ada kaitannya dengan masalah-masalah yang akan di bahas dalam karya ilmiah ini.


Rumusan Masalah




Adapun beberapa masalah yng akan di gunakan sebagai dasar penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah cara tomat berkembang biak?
2. Apa saja ciri-ciri benih tomat yng akan menghasilkan tanaman tomat yang berkualitas?
3. Bagaimanakah cara penyemaian benih tomat?
4. Bagaimana cara penanaman tomat di pot?
5. Apasaja tindakan yang perlu di lakukan untuk pemeliharaan tomat?

Friday, June 5, 2009

Varietas tomat 2




Varietas ini sangat cocok ditanam di daerah dataran rendah dan tergolong terhadap penyakit bakteri layu. Potensi produksinya sekitar 30-35 ton perhektarnya.

11. Opal

Buahnya berbentuk lonjong, warna buah masak merah, dan rasanya manis. Daya tahan simpan buahnya selama 9 hari. Tanaman tomat ini sangat cocok di tanam di daerah dataran rendah dan mulai dapat di panen pada umur 58-61 hari setelah tanam. Varietas ini tahan terhadap penyakit layu. Potensi hasil panennya dapat bekisar antara 30-50 ton tiap hektarnya.

12. Zamrud

Buah tomat varietas zamrud berbentuk bulat. Dan berwarna merah ketika masak. Rasanya manis dan tahan selama 8 hari. Varietas jenis ini mulai dapat di panen pada umur 59-61 hari setelah tanam. Potensi produksinya sekitar 30 hingga 45 tiap hektarnya.


Varietas tomat




Sebelum melakukan penanaman harus dipirkan terlebih dahulu varietas tomatnya. Varietas tomat unggul sangat dianjurkan untuk di tanaman, karena varietas ini dapat memperbaiki produksi dan kualitas hasilnya. Beberapa varietas tomat yang di anjurkan adalah sebagai berikut:

1. Maascross

Varietas ini memiliki batang yang sedang hingga tinggi, berdaun lebar dan berwarna hijau tua. Buah varietas ini berbentuk bulat dan sedang. Warna buah muda hijau merata, daging buahnya agak lunak dan tebal. Kalau sudah tua, buahnya berwarna merah. Tetapi varietas 4ni agak peka terhadap daun busuk dan agak tahan terhadap penyakit layyu.
Varietas ini sangat cocok di tanam di daratan tinggi, terutama pada musim kemarau. Hasil maksimal dari varietas ini di perkirakan sekitar 47 ton per hektar.

2. Geraldton Smooth Skin

Varietas ini berbatang tinggi dan kuat. Daunnya lebar dan berwarna hijau tua. Buahnya bulat agak besar. Daging buah agak keras dan tebal. Warna buah muda hijau pada bagian pangkal dan hijau muda pada bagian lainnya. Kalau sudah masak bertarna merah tua.
Varietas /geraldton smooth skin/ agak peka terhadap busuk daun dan penyakit layu. Karenanya, tanaman tomat varietas ini sangat cocok di tanam di dataran tinggi dengan produktivitas yang tinggi pula. Setiap hektar tanaman ini dapat menghasilkan ± 40 tan tiap panennya.

3. Supermarket (apel Belgia)

Tomat bervarietas Supermarket ini memiliki batang yang tinggi dan kuat. Daunnya lebar dan berwarna hijau tua. Bentuk buahnya bulat besar. Struktur daging buahnya lunak dan tebal. Buah yang masih muda berwarna agak kehijauan dan sedikit berlekuk. Apabila sudah tua buahnya berwarna merah tua.
Tanaman ini agak peka terhadap penyakit daun busuk dan tahan terhadap penyakit layu. Varietas ini sangat cocok di tanam di dataran tinggi, dan sangat tepat di tanam pada musim kemarau. Hasil panen tanaman tomat ini dapat mencapai 53 ton per hektarnya.

4. Money Maker

Tomat bervarietas Money Maker ini memiliki batang yang berukuran sedan dan tinggi. Bentuk daun tidak terlalu lebar. Warna daunnya berwarna hijau tua. Bentuk buah bulat sedang. Daging buahnya agak lunak dan tebal. Buah yang masih muda berwarna muda hijau. Sedangkan buah yang sudah masak berwarna merah muda.
Seperti beberapa jenis varietas sebelumnya, Tanaman ini juga tahan terhadap daun busuk dan penyakit layu. Varietas jenis ini baik di tamam di dataran tinggi, dan tepat di tanam pada musim kemarau seperti vasietas Supermarket, namun hasil yang di peroleh lebih sedikit yaitu ±45 ton per hektar di banding varietas supermarket yang dapat mencapai 53 ton perhektarnya.

5. Roma

Batangnya sedang sampai rendah dan kuat. Bentuk daunnya agak lebar dan berwarna hijau muda. Buahnya berbentuk lonjong, berukuran sedang dan sedikit persegi dengan ujung tumpul hingga runcing. Daging buah tipis, kulit buahnya tebal dan agak keras. Buah yang masih muda berwarna hijau keputih-putihan, sedangkan kalau sudah masak berwarna merah muda.
Varietas ini peka terhadap daun busuk, penyakit layk bakteri dan Fusarium. Tanaman ini baik di tanam di dataran tinggi. Hasil panen lumayan sedikit, yaitu ± 24 ton per hektar.

6. VC—11—1

Varietas ini memiliki batang yang agak pendek, berukuran kecil dan memiliki banyak cabang. Daunnya tidak terlalu lebar, dan warnanya hijau muda. Buahnya berbentuk bulat dan sedang. Daging buah lumayan tebal dan keras. Buah yang masih muda berwarna hijau muda. Warna buah masak merah muda sampai mdrah tua.
Varietas ini peka terhadap layu dan busuk daun. Tanaman ini baik di tanam di dataran rendah (/head tolerant/) dan dapat juga di tanam di dataran tinggi. Hasilnya juga sedikit yaitu sekitar 19 ton perhektarnya.

7. AV―33

Varietas ini batangnya pendek, tidak terlalu besar dan tidak bamyak cabang. Daunnya tidak terlalu lebar, berwarna hijau muda. Buahnya berbentuk bulat kecil sampai sedang. Daging buahnya tebal dan agak keras
Varietas ini bak dapat ditanam di dataran remdah dan juga dataran tinggi. Produksi di perkirakan 23 ton perhektarnya.

8. AV―15

Batangnya pendek tidak terlalu besar dan tidak banyak cabang. Daunnya tidak terlalu lebar dan berwarna hijau. Buahnya bulat dan dagingnya tebal agak keras. Buah mudanya berwarna hijau dan kalau sudah masak berwarna merah.
AV―15 juga baik di tanam di dataran rendah maupun tinggi. Hasil perhektar ± 23 ton tiap masa panen.

9. Bonset

Batangnya tinggi dan ramping. Berdaun tidak terlalu lebar dan berwarna hijau muda. Buahnya berbentuk bulat dan berukuran sedang. Daging buah padat dan dan tebal. Warna buah muda putih, sedangkan merah muda bila sudah masak.
Varietas bonset agak tahan terhadap busuk daun maupun penyakit layu. Baik di tanam di daerah pegunungan pada musim kemarau. Hasilnya lumayan besar, yaitu ± 47 ton per hektar

10. Mirah

Buah tomat dari varidtar ini bentuknya bulat dan agak gepeng, warna buah masak merah dan rasanya manis. Daya tahan simpan buah dapat mencapai 8 hari. Tanaman ini mulai dapat di panen pada umur 55-59 hari setelah tanam. ――.―.―.―.―.――

Varietas tomat




Sebelum melakukan penanaman harus dipirkan terlebih dahulu varietas tomatnya. Varietas tomat unggul sangat dianjurkan untuk di tanaman, karena varietas ini dapat memperbaiki produksi dan kualitas hasilnya. Beberapa varietas tomat yang di anjurkan adalah sebagai berikut:

1. Maascross

Varietas ini memiliki batang yang sedang hingga tinggi, berdaun lebar dan berwarna hijau tua. Buah varietas ini berbentuk bulat dan sedang. Warna buah muda hijau merata, daging buahnya agak lunak dan tebal. Kalau sudah tua, buahnya berwarna merah. Tetapi varietas 4ni agak peka terhadap daun busuk dan agak tahan terhadap penyakit layyu.
Varietas ini sangat cocok di tanam di daratan tinggi, terutama pada musim kemarau. Hasil maksimal dari varietas ini di perkirakan sekitar 47 ton per hektar.

2. Geraldton Smooth Skin

Varietas ini berbatang tinggi dan kuat. Daunnya lebar dan berwarna hijau tua. Buahnya bulat agak besar. Daging buah agak keras dan tebal. Warna buah muda hijau pada bagian pangkal dan hijau muda pada bagian lainnya. Kalau sudah masak bertarna merah tua.
Varietas /geraldton smooth skin/ agak peka terhadap busuk daun dan penyakit layu. Karenanya, tanaman tomat varietas ini sangat cocok di tanam di dataran tinggi dengan produktivitas yang tinggi pula. Setiap hektar tanaman ini dapat menghasilkan ± 40 tan tiap panennya.

3. Supermarket (apel Belgia)

Tomat bervarietas Supermarket ini memiliki batang yang tinggi dan kuat. Daunnya lebar dan berwarna hijau tua. Bentuk buahnya bulat besar. Struktur daging buahnya lunak dan tebal. Buah yang masih muda berwarna agak kehijauan dan sedikit berlekuk. Apabila sudah tua buahnya berwarna merah tua.
Tanaman ini agak peka terhadap penyakit daun busuk dan tahan terhadap penyakit layu. Varietas ini sangat cocok di tanam di dataran tinggi, dan sangat tepat di tanam pada musim kemarau. Hasil panen tanaman tomat ini dapat mencapai 53 ton per hektarnya.

4. Money Maker

Tomat bervarietas Money Maker ini memiliki batang yang berukuran sedan dan tinggi. Bentuk daun tidak terlalu lebar. Warna daunnya berwarna hijau tua. Bentuk buah bulat sedang. Daging buahnya agak lunak dan tebal. Buah yang masih muda berwarna muda hijau. Sedangkan buah yang sudah masak berwarna merah muda.
Seperti beberapa jenis varietas sebelumnya, Tanaman ini juga tahan terhadap daun busuk dan penyakit layu. Varietas jenis ini baik di tamam di dataran tinggi, dan tepat di tanam pada musim kemarau seperti vasietas Supermarket, namun hasil yang di peroleh lebih sedikit yaitu ±45 ton per hektar di banding varietas supermarket yang dapat mencapai 53 ton perhektarnya.

5. Roma

Batangnya sedang sampai rendah dan kuat. Bentuk daunnya agak lebar dan berwarna hijau muda. Buahnya berbentuk lonjong, berukuran sedang dan sedikit persegi dengan ujung tumpul hingga runcing. Daging buah tipis, kulit buahnya tebal dan agak keras. Buah yang masih muda berwarna hijau keputih-putihan, sedangkan kalau sudah masak berwarna merah muda.
Varietas ini peka terhadap daun busuk, penyakit layk bakteri dan Fusarium. Tanaman ini baik di tanam di dataran tinggi. Hasil panen lumayan sedikit, yaitu ± 24 ton per hektar.

6. VC—11—1

Varietas ini memiliki batang yang agak pendek, berukuran kecil dan memiliki banyak cabang. Daunnya tidak terlalu lebar, dan warnanya hijau muda. Buahnya berbentuk bulat dan sedang. Daging buah lumayan tebal dan keras. Buah yang masih muda berwarna hijau muda. Warna buah masak merah muda sampai mdrah tua.
Varietas ini peka terhadap layu dan busuk daun. Tanaman ini baik di tanam di dataran rendah (/head tolerant/) dan dapat juga di tanam di dataran tinggi. Hasilnya juga sedikit yaitu sekitar 19 ton perhektarnya.

7. AV―33

Varietas ini batangnya pendek, tidak terlalu besar dan tidak bamyak cabang. Daunnya tidak terlalu lebar, berwarna hijau muda. Buahnya berbentuk bulat kecil sampai sedang. Daging buahnya tebal dan agak keras
Varietas ini bak dapat ditanam di dataran remdah dan juga dataran tinggi. Produksi di perkirakan 23 ton perhektarnya.

8. AV―15

Batangnya pendek tidak terlalu besar dan tidak banyak cabang. Daunnya tidak terlalu lebar dan berwarna hijau. Buahnya bulat dan dagingnya tebal agak keras. Buah mudanya berwarna hijau dan kalau sudah masak berwarna merah.
AV―15 juga baik di tanam di dataran rendah maupun tinggi. Hasil perhektar ± 23 ton tiap masa panen.

9. Bonset

Batangnya tinggi dan ramping. Berdaun tidak terlalu lebar dan berwarna hijau muda. Buahnya berbentuk bulat dan berukuran sedang. Daging buah padat dan dan tebal. Warna buah muda putih, sedangkan merah muda bila sudah masak.
Varietas bonset agak tahan terhadap busuk daun maupun penyakit layu. Baik di tanam di daerah pegunungan pada musim kemarau. Hasilnya lumayan besar, yaitu ± 47 ton per hektar

10. Mirah

Buah tomat dari varidtar ini bentuknya bulat dan agak gepeng, warna buah masak merah dan rasanya manis. Daya tahan simpan buah dapat mencapai 8 hari. Tanaman ini mulai dapat di panen pada umur 55-59 hari setelah tanam. ――.―.―.―.―.――

Sunday, May 24, 2009

Reproduksi tomat



Tanaman tomat diperbanyak dengan menggunakan biji. Jadi, merupakan bibit generatif, artinya bibit yang berasal dari hasil perkembangbiakan secara kawin dari induknya. Untuk keberhasilan penanaman, pemeliharaan benih perlu diperhatikan. Benih yang berkualitas baik adalah benih yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Benih harus murni

Maksud benih harus murni adalah biji tomat tidak terbemar oleh sesuatu benda-benda lain seperti pasir, biji-bijian lain atau benda yang lainnya.

2. Bebas hama dan penyakit

Bibit tomat harus benar-benar terbebas dari hama dan penyakit karena telah di beri obat. Benih yang belum di beri obat sangat mudah di serang oleh penyakit tertentu atau di dalamnya terkandung telur-telur serangga.

3. Daya tumbuh baik

Bibit harus mempunyai daya tumbuh yang baik, yakni daya kecambahya lebih dari 85 persen

Tanaman tomat sebelum ditanam harus di semaikan terlebih dahulu. Cara ini lebih baik dari pada biji langsung di sebarkan kekebun. Cara ini juga memudahkan perawatan bibit. Penyemaian dapat dilakukan pada lahan atau kotak pesemaian.

Manfaat Tomat




Buah tomat memiliki berbagai macam manfaat. Selain itu, di dalam buah tomat juga banyak terkandung zat-zat yang berguna bagi tubuh manusia. Adapun zat-zat yang terkandung di dalamnya dalah Vitamin C, vitamin A (karoten) dan mineral.
Buah tomat banyak mengandung vitamin C yang akan memelihara kesehatan gigi dan gusi, mempercepat sembuhnya luka-luka, menghindarkan penyakit yang dikenal dengan nama /scurvy/ atau skorbut. Selain itu, vitamin C yang terdapat tanaman tomat juga melawan kecenderungan pendarahan pembuluh darah yang halus.
Vitamin A yang dikandung dalam buah tomat dapat membantu penyembuhan penyakit buta malam. Selain itu tomat juga dapat membangun sel darah merah. Bagi mereka yang ingin memiliki tubuh yang langsing, tomat juga dapat di jadikan sahabat, karena zat-zat yang dikandung di dalamnya cukum bergizi tetapi tidak menggemukkan.
Riset juga menbuktikan bahwa makan tnmat pada pagi hari ternyata bermanfaat mencegah pembentukan batu dalam saluran kencing. Tomat juga ideal untuk pengobatan penderia kencing manis. Selain itu buah tomat juga dapat mengobati mual pada pagi hari, sakit pencernaan, sakit kuning, gangguan empedu, pembentukan gas terlalu banyak dalam usus, sembelij, rasa pedih pada usus dan lambung (maag), dan sakit dada karena /hiatus hernia/.
Makan tomat setiap hari dikatakan bisa menyembuhkan sakit lever, encok, sakit kulit tertentu, tuberkulosis dan asma. Buah tomat kaya akan garam kalium dan beberapa vitamin dan dianjurkan untuk dimakan penderita gangguan metabolisme dan sakit jantung.
Juga bagi orang yang mempunyai masalah jerawat, tomat juga bisa membantu. Irisan buah tomat yang digunakan untuk mengolesi wajah waktu akan tidur dapat membantu memhilangkan jerawat. Selain itu, air tomat yang di campur gula sangat baik bagi anak-anak dan orang-orang yang menderita penyakit ringan.

Hama dan penyakit



Seperti halnya tanaman-tanaman lain, tananan tomat jg banyak dì serang hama dan penyakit. Beberapa hama dan penyakit yang tergolong penthng adalah sebagai berikut:

1. Ulat Buah (/Helithis armigera/)

Ulat ini merupakan jenis ulat yang menyerang buah tomat yang masih muda. Akibatnya kalau buah sudah matang/tua tampak berlubang-lubang dan biasanya menjadi busuk karena infeksi. Ulat ini dapat di berantas dengan menggunakan insektisida.

2. Keong Racun dan Ulat Tanah (/Agrotis ipsilon/)

Tanaman tomat yang masih muda sering menjadi sasaran keong racun dan ulat tanah ini. Ulat ini memotong dan mematahkan tangkai tanaman yang masih muda. Penyerangan ini biasanya terjadi pada musim kemarau, biasanya mulai pada pukul 17.00 kemudian bersembunyi pada tanah di sekitar tumbuhan. Pemberantasannya dilakukan secara mekanis dengan membunuh satu per satu, atau juga bisa dengan menyemprotkan insektisida.

3. Nematoda (/Helodogyma sp/)

Cacing ini menyebabkan akar-akar pada tanaman tomat berbintil-bintil. Biasanya bintil-bintil hanya timbul pada tanah-tanah ringan yang terlalu asam dengan kadar pH 4-5. Pemberantasan cacing ini dapat menggunakan nematisida.

4. /Pizectonia dan Pythium

Penyakit ini sering mengancam pertumbuhan bibit tomat saat persemaian. Dengan melakukan penyemprotan menggunakan /fungisida/ sebelum penyakit ini tampak pada tanaman tomat, maka dapat mencegah tanaman dari serangan penyakit ini.

5. Penyakit Busuk Daun atau Penyakit Cacar

Penyakit busuk daun atau dikenal dengan penyakit cacar ini disebabkan oleh /Phytophtora infestans/. Bagian yang diserang oleh virus ini adalah daun dan buah. Daun-daun dan buah tanaman tomat yang diserang penyakit ini menjadi bernoda hitam seperti cacar, bentuk dan tatanan yang tidak teratur dan akhirnya menadi kering atau membusuk dan mengeras. Penyakit ini dapat diberantas dengan menggunakan bubur /bordeaux/ (BB) 1-3% asalkan aelum terlambat. Penyakit ini dapat menggagalkan hasil panen.

6. Penyakit Layu (/lanas/) yang di sebabkan oleh bakteri /Pseudomonas solanacearum yang sampai saat ini belum bs di berantas.

6. Penyakit layu yang di sebabkan oleh cendawan /Fusarium oxysporium. Penyakit ini sulit di berantas karena serangannya melalui akar.

8. Penyakit layu yang disebabkan virus keriting dan virus mosaik. Sampai saat ini, penyakit layu jenis ini juga belum bisa di berantas.

Penyakit-penyakit di atas bisa dengan sangat cepat menyerang tanaman tomat, oleh sebab itu, apabila ada tanaman di perkebunan yang terserang penyakit, harus segera di cabut dan di bakar agar tidak menular ke tanaman tonat yang lainnya.
Pencegahan dilakukan dengan melakukan rotasi tanaman. Sebaiknya tidak menanami kebun dengan tanaman /Solanaceae secara terus menerus. Penjagaan terhadap kebersihan tanaman dan kebun merupakan faktor penting untuk memperoleh haril yang memuaskang


Jenis Tomat



Tomat memiki jenis yang beranekaragam. Mulai dari ukurannya yang sebesar kelereng hingga yang menyerupai pepaya. Selain itu, bentuk buahnya juga bermacam-macam. Ada yang berbentuk bulat, bulat pipih, dan ada pula yang berbentuk menyerupai bola lampu. Buahnya tersusun dalam tandan-tandan. Keseluruhan buahnya berdagimg dan mengandung air yang banyak. Berdasarkan bentuk buahnya, tanaman tomat komersial dapat dibedakan menjadi beberapa jenis:

1. Tomat Biasa (/Lycopersicum commune/)

Bentuk buah tomat ini bulat pipih dan tidak teratur. Jenis tomat yang seperti ini sangat cocok di tanam dataran rendah.

2. Tomat Apel (/Lycopersicum pyriforme/)

Bentuk buah tomat ini bulat, kuat, dan sedikit keras menyerupai buah apel. Tanaman ini sangam cocok di daerah pegunungan. Tomat jenis inilah yang sering di temukan di pasar.

3. Tomat Kentang (/Lycopersicum grandifolium/)

Tomat kentang memiliki buah yang berbentuk bulat. Selain bulat, ukuran buahnya juga besar dan isinya juga padat. Tomat ini juga mirip dengan buah apel, tetapi ukurannya lebih kecil. Daun tomat kentang ini lebar-lebar.

4. Tomat Keriting (/Lycopersicum validum/)

Buah tomat keriting ini berbentuk agak lonjong dan juga keras seperti buah alpukat atau pepaya yang dikenal tipe roma. Tomat ini di sebut tomat gondol, yang disenangi karena kulitnya tebal. Tomat jenis ini sangat tahan untuk pengangkatan jarak jauh. Daunnya rimbun keriting seperti terserang oleh penyakit virus keriting. Daunnya berwarna hijau kelam.

Tanah dan Iklim



Tanaman tomat merupakan tanaman yang dapat tumbuh di semua tempat, dari daerah dataran rendah sampai tinggi (pegunungan). Hanya saja di daerah yang bertanah basah dan banyak curah hujan pertumbuhannya agak kurang baik. Di samping buahnya sering rusak atau pecah-pecah, tanaman tomat di musim hujan sering diserang penyakit, seperti penyakit cendawan /Phytopphora infestans/ dan sebangsanya sehingga untuk daerah yang bertanah basah dan berudara lembab di anjurkan menanam tomat pada musim kemarau.
Tanaman tomat tidak menyukai tanah yang tergenang air atau becek. Tanah yang keadaannya demikian dapat menyebabkan akar tomat mudah busuk dan tidak mampu menghisap zat-zat hara dari dalam tanah karena sirkulasi udara dalam tanah di sekitar akar tomat kurang baik. Akibatnya lama-kelamaan tanaman akan mati.
Untuk pertumbuhannya yang baik, tanaman tomat membutuhkan tanah yang gembur, kadar keasaman (ph) antara 5-6. Tanah yang baik sebaiknya tanah yang sedikit mengandung pasir dan bak mengandung humus, serta pengairan yang teratur dan cukup mulai tanam sampai tanaman mulai dapat di panen. Bagi tanaman genjah yang dapat dikehendaki cepat panen, tanah liat yang berpasir akan lebih baik.
Tanaman tomat membutuhkan penyinaran penuh sepanjang hari untuk produkri yang memuaskan, tetapi sinar matahari yang terik tidak di sukainxa. Tanaman ini tidak tahan terhadap hujan yang lebat dan daerah yang selalu berawan. Daerah yang dengan kondisi yang demikian memungkinkan tanaman mudah terserang penyakit cendawan busuk daun dan sebangsanya. Angin kering dan udara panas juga kurang baik bagi pertumbuhannya, karena sering menyebabkan kerontokan bunga.
Suhu yang cocok bagi pertumbuhan tomat adalah 23℃ pada siang hari dan 17℃ pada malam hari. Selisihnya adalah 6℃. Suhu tinggi yang di ikuti kelembapan yang relatif tingi dapat menyebabkan penyakit daun berkembang, sedangkan kelembapan yang relatif rendah dapat mengganggu pembentukan buah.
Pembentukan buah sangat di tentukan oleh faktor suhu malam hari. Pengalaman di berbagai negara membuktikan bahwa suhu yang terlalu tingi di waktu malam harì dapat menyebabkan tanaman tomat tidak dapat membentuk bunga sama sekali, sedangkan pada suhu kurang dari 10℃ serbuk sari menjadi lemah tumbuhnya dan banyak serbuk sari yang mati, akibatnya hanya sedikit saja yang terjadi pembuahan.
Waktu tanam yang baik adalah dua bulan sebelum musim hujan berakhir sehingga pada saat musim kemarau atau menjelang musim kemarau tomat sudah siap di panen. Tomat juga dapat di tanam pada awal musim hujan, tetapi banyak gangguannya. Terutama penyakit yang menyerang daun. Selain itu, hasil buah tomat yang di tanam pada musim hujan juga banyak yang rusak atau pecah-pecah.

Ciri2 t0mat



Menurut warna buah muda, tanaman tomat dapat dibedakan menjadi seperti berikut:

1. Berbuah hijau merata
2. Berbuah hijau keputih-putihan merata
3. Berbuah hijau tua pada pangkal dan hijau muda sampai hijau keputih-putìhan pada bagian lainnya (/greenshoulder/)

Sedangkan buah yang telah masak, dibedakan menjadi tiga tipe seperti berikut:

1. Berbuah merah tua
2. Berbuah merah kekuning-kuningan sampai kuning
3. Berbuah merah jambu (pink)

Mengenal t0mat





Bab 2
Mengenal Tanaman Tomat

Tomat termasuk tanaman sayuran yang sudah dikenal sejak dahulu. Peranannya yang penting dalam pemenuhan gizi masyarakat sudah sejak lama di ketahui orang.
Sejarah tomat dimulai ratusan tahun yang lalu. Tomat mula-mula didapat di antara celah-celah batu Pegunungan Peru. Kemudian muncul di Meksiko. Bangsa Indian Suku Astec menyebutnya \xictomatle\. Oleh orang Spanyol nama itu disingkatnya menjadi \timato\, ketika mereka membawanya pulang ke negerinya. Dari Spanyol, tomat menjalar menyebrangi perbatasan Italia dan Prancis. Di Italia nama timato itu berubah menjadi \pizza\, dan ketika di Pranchs menjadi saus. Malah orang Prancis mengatakan bahwa tomat memiliki daya penguat syahwat dan kemudian menyebutnya "pomme d'amour", apel cinta.
Sebenarnya tanaman tomat ini bersifat racun, karena mengandung lycopersicin. Akan tetapi, kadar racunnya rendah dan akan hilang dengan sendirinya apabila buah telah tua dan matang. Barangkali karena racun ini pulalah tomat yang masih muda terasa getir dan berbau tidak enak.
Belum diperoleh keterangan yang pasti mengenai kapan dimulainya usaha penanaman tomat di Indonesia. Yang jelas, pada tahun 1811, tanaman tomat telah tersebar ke daerah-daerah pegunungan seperti halnya tanaman kentang. Pada saat itu, tomat merupakan sayuran buah yang penting dan telah di usahakan penanamannya seluas 8000 Hektar. Di dataran remdah tanaman tomat sedikit diusahakan penanamannya karena di daerah ini sering terjadi serangan penyakit layu /Pseudomonas solanacearum

Tanaman tomat (/Lycopersium esculentum Mill/) adalah tumbuhan setahun, berbentuk perdu atau semak dan termasuk kedalam golongan tanaman berbunga. Bentuk daunnya bercelah menyirip tanpa stippelae (daun penumpu). Jumlah daunnya ganjil, yaitu antara 5 - 7 helai. Di sela-sela pasangan daun terdapat 1-2 pasang daun kecil yang berbentuk delta.
Bentuk batangnya segi empat sampai bulat. Warnanya hijau dan mempunyaì banyak cabang. Akar tunggang dengan akar samping yang menjalar di seluruh permukaan atas. Bunganya berjenis 2 dengan 5 buah kelopak berwarna hijau berbulu dan 2 buah daun mahkota berwarna kuning. Hampir semua bagian tanaman tomat berbulu halus bahkan ada yang tajam, kecuali pada akar dan mahkotanya.

Monday, May 18, 2009

Thursday, May 14, 2009

Saturday, May 9, 2009

Cermai



Cermai

Tumbugan cermai diperkirakan memiliki asal-usul dari Madagaskar. Kini cermai telah menyebar keberbagai wilayah tropis seperti di Asia Tenggara (Vietnam Selatan, Laos, Indonesia dan Malaya bagian utara), kepulauan-kepulauan Mauritius, Réunion, dan Rodrigues di Samudra Hindia, serta di Guam, Hawaii dan beaerapa kepulauan lain di Samudra Pasifik.
Di tahun 1793, tanaman ini dibawa ke Jamaika dari Timor, dan semenjak itu menyebar luas ke seluruh kepulauan Karibia, di ikuti kemudian dengan masuknya ke Amerika Tengah dan Selatan.
Pohon ini dapat tumbuh pada tanah ringan sampai berat, dan tahan akan kekurangan atau kelebihan air. Pohon Cermai ini kerap di tanam sebagah peneduh, penghias halaman, ladang dan tempat lainnya. Pohon ini dapat tumbuh di daerah tropik dan subtropik, menyukai tempat yang lembab sampai ketinggian sekitaq 1.000 m dpl. Pohom cermai berkerabat dengan pohon malaka (\phyllanthus emblica\) dan meniran (\P. niruri\)

Tumbuhan berbentuk pohon, dan berumur panjang (perenial). Pohon kecil, tinggi sampai 10 m, kadang lebih. Percabangan banyak dan kulit kayunya tebal. Daunnya bersifat tunggal, bertangkai pendek, tersusun berseling (alternate) memaentuk rangkaian seperti daun majemuk. Helai daun berbentuk bundar telur sampai jorong, ujungnya runcing, pangkalnya tumpul (obtusus) sampai bundar. Permukaan tepinya rata, sistem pertulangannya menyirip (pinmate), tidak memiliki daun penumpu, permukaan daunnya halus dan tidak berambut.

Panjang daunnya sekitar 2 - 7 cm dan lebar daun sekitar 1,5 - 4 cm.
Daun pohon cermai berwarna hijau muda. Tangkai bila gugur akan meninggalkan bekas yang nyata pada cabang. Perbungaan berupa tandan (racemus) dan tidak pernah meluruh Bunga majemuk. Pamjang bunga sekitar 1,5 - 12 cm, keluar di sepanjang cabang, kelopaknya berbentuk bintang (stellatus), mahkota berwarna merah muda. Terdapat bunga betina dan jantan dalam satu tandan.
Buahnya buah batu (drupa), bulat pipih, berlekuk 6 - 8. Panjangnya 1,25 - 1,5 cm dan lebar 1, 75 - 2,5 cm. Warnanya kuning muda, berbiji 4 - 6, rasanya asam. Biji bulat pipih berwarna coklat muda.

Pemanfaatan

Daun muda bisa dimakan sebagai sayuran atau lalap. Buah muda bisa di masak bersama sayuran untuk menyedapkan masakan karena memberi rasa asam. Buah masak dapat dimakan langsung setelah diremas dengan air gaqam untuk mengurangi rasa repat dan asam. Biasanya cermai muda di jadikan manisan sebagai cemilan.
Selain itu buah, akar an daun cermai juga berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit batuk berdahak, mual, kanker, sariawan, asma, penyakit kulit, dll.

Perbanyakan tumbuhan dengan menggunakan biji atau secara okulasi.

Tumbuhan m0n0k0til dan dik0til



BAB IV
Tumbuhan Berkeping Tunggal (\Monokotil\)

A. Pengertian

Jumlah tumbuhan monokotil yang telah dikenal sekitar 50.000 spesies. Ciri-ciri utama kelompok tumbuhan monokotil adalah mempunyai biji dengan lembaga yangmemiliki satu daun lembaga.
Susunan tubuh tumbuhan monokotil lebih sederhana dibanding dengan tumbuhan dikotil. Banyak jenis tumbuhan monokotil menjadi makanan pokok bagi kehidupan manusia.

B. Ciri-ciri Umum Tumbuhan Monokotil

Secara garis besar, ciri ciri tumbuhan monokotil adalah:
1. Mempunyai susunan akar serabut
2. Ruas-ruas batang kelihatan nyata
3. Daun berupih dengan letak berseling atau merupakan roset
4. Pertulangan daun sejajar atau melengkung
5. Bagian-bagian bunga umumnya berjumlah 3 atau kelipatannya,
6. Tidak mempunyai kambium
7. Hanya memiliki satu kotiledon, dan
8. Berkas pembuluhnya tersebar pada batang.

C. Pengertin Tumbugan Dikotil

Tumbuhan dikotil adalah golongan tumbuhan yang memiliki 2 daun lembaga. Jumlah tumbuhan dikotil yang telah dikenal sekitar 200.000 spesies. Jumlah tersebut merupakan lebih besar bila dibandingkan dengan tumbuhan monokotil yang hanya 50.000 spesies. Ciri utama kelompok tumbuhan dikotil adalah mempunyai biji dengan ldnbaga yang memiliki 2 daun lembaga.
Tubuh tumbuhan dikotil ada yang berupa semak, perdu, atau pohon. Cara tumbuhnyapun ada yang tegak berdiri, merambat, atau menempel pada tumbuhan lain.

D. Ciri-ciri Umum Tumbuhan Dikotil

Secara umum, golongan tumbuhan dikotil memiliki ciri ciri sebagai berikut:
1.mempunyai susunan akar tunggang
2. Batang kebanyakan bercabang dan ruas-ruas batang tidak jelas
3. Daun pada batang atau cabang dengan letak tersebar, berhadap-hadapan, atau berkarang
4. Pertulangan daun menyirip atau menjari
5. Bagian bunga berjumlah 2, 4, 5 atau kelipatannya
6. memiliki kambiun dan berkas pembuluh
7. Mempunyai dua kotiledon, dan
8. Berkas pembuluhnya tersusun dalam lingkaran pada batang

Tumbuhan Biji




BAB III
Tumbuhan Biji

A. Pengertian

Di antara sekian banyak jenis tumbuhan yang ada di dunia ini, tumbuhan biji (\spermatophyta\) merupakan jenis tumbuhan yang memiliki tingkat perkembangan paling tinggi, sehingga jumlahnya sangat banyak dan mendominasi seluruh jenis tumbuhan yang ada. Untuk mempertahankan jenisnya dari bahaya kepunahan, tumbuhan tersebut menghasilkan biji sebagai alat perkembangbiakannya. Biji terbentuk di dalam bakal biji yang terdapat pada bagian bunga. Tumbuhan biji memiliki bunga sehingga disebut \anthophyta\. Jika dilihat dari alat perkawinannya yang tampak jelas dan mudah diamati, maka tumbuhan biji disebut pula dengan \Phanerogamae\. Jenis tumbuhan lain yang alat perkawinannya tersembunyi dinamakan dengan \Cryptogamae\.

Sesuai dengan kedudukannya sebagai jenis tumbuhan yang paling sempurna tingkat perkembangannya, tumbuhan biji memhiliki alat tubuh yang sempurna pula. Alat tubuh terrebut terdiri atas akar, batang, dan daun yang sudah dapat dibedakan dengan jelas dan berfungsi sesuai dengan tugas masing-masing.


Akar berfungsi utama sebagai alat untuk mencari dan menyerap air serta zat makanan dari dalam tanah. Batang berfungsi sebagai penghubung akar dan daun, yaitu sebagai tempat beredarnya zat makanan dari akar ke daun dan sebaliknya. Daun berfungsi sebagai tempat berlangsungnya proses fotosintesis.

Pada umumnya, biji yang dihasilkan terdapat pada bagian bunga secara berkala mengalami proses pembentukan biji. Berdasarkan letak bijinya, tumbuhan biji dapat dibedakan menjadi dua kelas, yaitu tumbuhan biji terbuka (\Gymnospermae\) dan tumbuhan biji tertutup (\Angiospermae\)

Tumbuhan biji terbuka





B. Tumbuhan Biji Terbuka (\Gymnospermae\)

Tumbuhan biji terbuka adalah tumbuhan yang bijinya tidak tertutup oleh daun buah, sehingga terlihat dari luar. Daun buah adalah daun tumbuhan yang mengalami perubahan bentuk dan fungsi. Secara umum, daun buah berbentuk memanjang dengan bagian tepi berlekuk-lekuk. Dalam lekukan daun buah, terdapat bakal biji sebagai alat perkembang biakan.
Pada umumnya, tumbuhan biji terbuka mempunyai runjung yang merupakan kumpulan dari daun buah. Secara umum, runjung disebut dengan \strobilus\ yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan.
Tumbuhan biji terbuka tidak pernah menggugurkan daunnya sehingga daunnya tampak selalu segar (\ ever green\). Sebagian besar tubuhan biji terbuka berbentuk pohon dan sebagian lain berbentuk semak. Dari sekian banyak tumbuhan bi ji terbuka, ada yang dapat mencapai tinggi 100 m, misalnya kayu sepang (\Sequoiadendron giganteum\) yang berasal dari Amerika Serikat.

Untuk mempertahankn kelestarian jenisnya, tumbuhan biji terbuka berkembang biak secara generatif dengan melibatkan sel kelamin jantan dan betina. Sel kelamin jantan (sel spermatozoid) di hasilkan oleh \strobilus jantan\, sedangkan sel kelamin betina (sel telur\ovum) di hasilkan oleh strobilus betina.
Pada beberapa jenis tumbukan biji terbuka, strobilus jantan dan betina terdapat pada satu pohon, misalnya melinjo (Gnetum gnemon) dan beberapa jenis lainnya pada pohon yang berlainan, misalnya pakis haji (\Cycas rumphii\) dan cemara gunung (\Pinus merkusii\). Proses penyerbukan dapat berlangsung dengan bantuan angin. Secara umum, sistem perakaran tumbuhan biji terbuka adalah akar tunggang.
Berdasarkan ciri khasnya, tumbuhan biji terbuka dapat dibedakan menjadi tiga suku (familia), yaitu:

0> Cycadinae
0> Gnetinae
0> Coniferae

Tumbuhan Biji Tertutup



C. Tumbuhan Biji Tertutup (Angiospermae)

Tumbuhan biji tertutup mempunyai biji yang terbungkus oleh daun buah meliputi tumbuhan berkeping satu (\monokotil/) dan tumbuhan berkeping dua (\dikotil\).
Ciri khas tumbuhan ini adalah letak biji yang berada di dalam daging buah. PERHATIKAN GAMBAR 1.1 !


Selain itu juga kadang-kadang bakal buah bersama-sama bagian lain dari bunga menjadi buah. Organ buah tersebut merupakan ciri yang hanya terdapat pada tumbuhan biji tertutup.
Tumauhan biji tertutup sangat banyak jenisnya dan merupakan tumbuhan dominan dari pemandangan alam. Sekitar 250.000 spesies yang telah dikenal dengan bentuk tumbuhannya berupa semak, perdu, atau pohon. Tumbuhan biji tertutup hampir ditemukan di setiap habitat. Tumbuhan biji tertutup memiliki biji yang tershmpan dalam ruang bakal biji. Di dalam bakal biji terdapat lembaga (\embrio\) dan daun lembaga (\kotiledon\) sebagai tempat cadangan makanan. Berdasarkan jumlah daun lembaga, tumbuhan biji tertutup di kelompokkan menjadi dua subkelas, yaitu tumbuhan biji tunggal (\monokotil/) dan tumbuhan biji belah (\dikotil\). Pengelompokkan tumbuhan ini akan di bahas pada bab selanjutnya.


Friday, May 8, 2009

Klasifikasi cermai



Klasifikasi cermai
Nama umum
Indonesia : Ceremai, cereme
Inggris : Otaheite gooseberry, Malay gooseberry
Melayu : Cermai
Thailand : ma-yom

Ceremai
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisi:Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (Dikotil / berkeping dua)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Euphorbiales
Famili: Euphorbiaceae
Genus: phyllanthus
Spesies: Phyllanthus acidus (L.) Skeells


Rumusan masalah dan tujuan




B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan di bahas dalam karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:

1. Pengertian dan perbedaan antara tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil

2. Pengklasifikasian dan contoh-contoh tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil

3. Mamfaat yang di peroleh dari masing masing contoh tumbuhan yang di bahas


C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian dalam karya ilmiah ini adalah:

1. Mengenal lebih jauh keanekaragaman tumbuhan di permukaan bumi khususnya tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil.
2. Untuk mengetahui berbagai macam contoh tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil.
3. Memberikan informasi seputar pemamfaatan tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil

Rumusan masalah dan tujuan




B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan di bahas dalam karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:

1. Pengertian dan perbedaan antara tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil

2. Pengklasifikasian dan contoh-contoh tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil

3. Mamfaat yang di peroleh dari masing masing contoh tumbuhan yang di bahas


C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian dalam karya ilmiah ini adalah:

1. Mengenal lebih jauh keanekaragaman tumbuhan di permukaan bumi khususnya tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil.
2. Untuk mengetahui berbagai macam contoh tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil.
3. Memberikan informasi seputar pemamfaatan tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil

Latar belakang



BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bumi tempat kita hidup banyak di jumpai keanekaragaman makhluk hidup (\keanekaragaman hayati\) dengan variasi yang beraneka ragam pula. Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah, baik flora maupun fauna. Kekayaan keragaman hayati ini memberikan keuntungan yang sangat besar bagi masyarakat Indonesia sendiri. Sebagai bangsa Indonesia, kita patut bersyukur atas karunia Tuhan berupa Kekayaan hayati yang sangat penting bagi kelangsungan hidup kita. Kekayaan tersebut dikenal sebagai keanekaragaman hayati yang sangat penting bagi pembangunan dan kelangsungan hidup kita. Tanpa adanya keanekaragaman hayati, sumber daya alam yang kita perlukan tidak akan pernah tersedia. Oleh karena itu, pemamfaatan sumber daya alam hayati untuk pembangunan dan pemenuhan kebutuhan hidup tidak boleh menyebabkan terjadinya kerusakan.
Dengan mensyukuri segala sesuatu yang telah dikaruniakan oleh-Nya, pastilah dengan sendirinya kita akan dapat menjaga kelestarian sumber daya alam hayati dengan baik dan terarah.
Sehubungan dengan hal tersebut, saya teropsesi untuk membuat suatu karya ilmiah yang berjudul "keanekaragaman Dunia Tumbuhan Berbiji"

Penutup



BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keseluruhan hasil penelitian dan pembahasan di muka dapat di simpulkan sebagai berikut:

1. Tumbuhan biji (spermatophyta) dapat di bagi dua kelompok, yaitu tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (angiospermae)
2. Tumbuhan biji terbuka merupakan tumbuhan yang letak bijinya tidak terbungkus daun buah, sehingga tampak dari luar. Berdasarkan ciri khasnya, tumbuhan biji terbuka terbagi menjadi tiga suku, yaitu cycadinae, Gnetinae, dan Coniferae.
3. Tumbuhan biji tertutup merupakan tumbuhan yang letak bijinya di dalam daun buah. Berdasarkan jumlah daun lembaga, tumbuhan tersebut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan biji tunggal (monokotil) dan tumbuhan biji berkeping dua.

B. Saran
1. Diharapkan penelitian ini terus dilanjutkan untuk berbagai jenis tumbuhan berbiji lainnya, agar berbagai jenis tumbuhan khususnya indonesia dapat dikenal seluruh masyarakatnya
2. Berbagai lapisan masyarakat hendaknya menjaga serta membudidayakan berbagai jenis tumbuhan berbiji yang hampir punah yang ada di Indonesia.

Kata pengantar



Assalammu'alaikum Wr.Wb

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada saya, sehingga dapat tersusunnya karya ilmiah ini yang berjudul " Keanekaragaman Dunia Tumbuhan Berbiji "
Karya ilmiah ini disusun berdasarkan data-data dan informasi yang saya peroleh dari berbagai situs web blog yang ada di internet dan beberapa informasi yang berasal dari buku - buku yang relefan.
Terima kasih saya ucapkan kepada teman-teman dan guru serta orang tua saya yang telah membantu saya untuk menyelesaikan karya ilmiah ini.
Dalam tugas ini mungkin terdapat banyak kekurangan atau kata-kata yang kurang dimengerti, oleh karena itu saya mohon maaf.
Kritik dan saran yang membangun dari teman-teman sangat saya butuhkan sebagai bahan koreksi dalam laporan atau karya ilmiah selanjutnya.
Akhir kata saya ucapkan assalammu'alaikum Wr.Wb

Sunday, May 3, 2009

i i i i



This is ßåtøk dì kè ì lìlìn.
Wkwkwkwk. . , .

Friday, May 1, 2009

Lüph 4èpéL



WΩlòpün qnì qtΩ tèΓpìςΩh òléh jΩrΔk,

NΩmüñd tètép ßèZt plèΠd . . . .

Hix hix hix

Luph yøu 4évèΓ