Tanaman tomat diperbanyak dengan menggunakan biji. Jadi, merupakan bibit generatif, artinya bibit yang berasal dari hasil perkembangbiakan secara kawin dari induknya. Untuk keberhasilan penanaman, pemeliharaan benih perlu diperhatikan. Benih yang berkualitas baik adalah benih yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Benih harus murni
Maksud benih harus murni adalah biji tomat tidak terbemar oleh sesuatu benda-benda lain seperti pasir, biji-bijian lain atau benda yang lainnya.
2. Bebas hama dan penyakit
Bibit tomat harus benar-benar terbebas dari hama dan penyakit karena telah di beri obat. Benih yang belum di beri obat sangat mudah di serang oleh penyakit tertentu atau di dalamnya terkandung telur-telur serangga.
3. Daya tumbuh baik
Bibit harus mempunyai daya tumbuh yang baik, yakni daya kecambahya lebih dari 85 persen
Tanaman tomat sebelum ditanam harus di semaikan terlebih dahulu. Cara ini lebih baik dari pada biji langsung di sebarkan kekebun. Cara ini juga memudahkan perawatan bibit. Penyemaian dapat dilakukan pada lahan atau kotak pesemaian.
Buah tomat memiliki berbagai macam manfaat. Selain itu, di dalam buah tomat juga banyak terkandung zat-zat yang berguna bagi tubuh manusia. Adapun zat-zat yang terkandung di dalamnya dalah Vitamin C, vitamin A (karoten) dan mineral.
Buah tomat banyak mengandung vitamin C yang akan memelihara kesehatan gigi dan gusi, mempercepat sembuhnya luka-luka, menghindarkan penyakit yang dikenal dengan nama /scurvy/ atau skorbut. Selain itu, vitamin C yang terdapat tanaman tomat juga melawan kecenderungan pendarahan pembuluh darah yang halus.
Vitamin A yang dikandung dalam buah tomat dapat membantu penyembuhan penyakit buta malam. Selain itu tomat juga dapat membangun sel darah merah. Bagi mereka yang ingin memiliki tubuh yang langsing, tomat juga dapat di jadikan sahabat, karena zat-zat yang dikandung di dalamnya cukum bergizi tetapi tidak menggemukkan.
Riset juga menbuktikan bahwa makan tnmat pada pagi hari ternyata bermanfaat mencegah pembentukan batu dalam saluran kencing. Tomat juga ideal untuk pengobatan penderia kencing manis. Selain itu buah tomat juga dapat mengobati mual pada pagi hari, sakit pencernaan, sakit kuning, gangguan empedu, pembentukan gas terlalu banyak dalam usus, sembelij, rasa pedih pada usus dan lambung (maag), dan sakit dada karena /hiatus hernia/.
Makan tomat setiap hari dikatakan bisa menyembuhkan sakit lever, encok, sakit kulit tertentu, tuberkulosis dan asma. Buah tomat kaya akan garam kalium dan beberapa vitamin dan dianjurkan untuk dimakan penderita gangguan metabolisme dan sakit jantung.
Juga bagi orang yang mempunyai masalah jerawat, tomat juga bisa membantu. Irisan buah tomat yang digunakan untuk mengolesi wajah waktu akan tidur dapat membantu memhilangkan jerawat. Selain itu, air tomat yang di campur gula sangat baik bagi anak-anak dan orang-orang yang menderita penyakit ringan.
Seperti halnya tanaman-tanaman lain, tananan tomat jg banyak dì serang hama dan penyakit. Beberapa hama dan penyakit yang tergolong penthng adalah sebagai berikut:
1. Ulat Buah (/Helithis armigera/)
Ulat ini merupakan jenis ulat yang menyerang buah tomat yang masih muda. Akibatnya kalau buah sudah matang/tua tampak berlubang-lubang dan biasanya menjadi busuk karena infeksi. Ulat ini dapat di berantas dengan menggunakan insektisida.
2. Keong Racun dan Ulat Tanah (/Agrotis ipsilon/)
Tanaman tomat yang masih muda sering menjadi sasaran keong racun dan ulat tanah ini. Ulat ini memotong dan mematahkan tangkai tanaman yang masih muda. Penyerangan ini biasanya terjadi pada musim kemarau, biasanya mulai pada pukul 17.00 kemudian bersembunyi pada tanah di sekitar tumbuhan. Pemberantasannya dilakukan secara mekanis dengan membunuh satu per satu, atau juga bisa dengan menyemprotkan insektisida.
3. Nematoda (/Helodogyma sp/)
Cacing ini menyebabkan akar-akar pada tanaman tomat berbintil-bintil. Biasanya bintil-bintil hanya timbul pada tanah-tanah ringan yang terlalu asam dengan kadar pH 4-5. Pemberantasan cacing ini dapat menggunakan nematisida.
4. /Pizectonia dan Pythium
Penyakit ini sering mengancam pertumbuhan bibit tomat saat persemaian. Dengan melakukan penyemprotan menggunakan /fungisida/ sebelum penyakit ini tampak pada tanaman tomat, maka dapat mencegah tanaman dari serangan penyakit ini.
5. Penyakit Busuk Daun atau Penyakit Cacar
Penyakit busuk daun atau dikenal dengan penyakit cacar ini disebabkan oleh /Phytophtora infestans/. Bagian yang diserang oleh virus ini adalah daun dan buah. Daun-daun dan buah tanaman tomat yang diserang penyakit ini menjadi bernoda hitam seperti cacar, bentuk dan tatanan yang tidak teratur dan akhirnya menadi kering atau membusuk dan mengeras. Penyakit ini dapat diberantas dengan menggunakan bubur /bordeaux/ (BB) 1-3% asalkan aelum terlambat. Penyakit ini dapat menggagalkan hasil panen.
6. Penyakit Layu (/lanas/) yang di sebabkan oleh bakteri /Pseudomonas solanacearum yang sampai saat ini belum bs di berantas.
6. Penyakit layu yang di sebabkan oleh cendawan /Fusarium oxysporium. Penyakit ini sulit di berantas karena serangannya melalui akar.
8. Penyakit layu yang disebabkan virus keriting dan virus mosaik. Sampai saat ini, penyakit layu jenis ini juga belum bisa di berantas.
Penyakit-penyakit di atas bisa dengan sangat cepat menyerang tanaman tomat, oleh sebab itu, apabila ada tanaman di perkebunan yang terserang penyakit, harus segera di cabut dan di bakar agar tidak menular ke tanaman tonat yang lainnya.
Pencegahan dilakukan dengan melakukan rotasi tanaman. Sebaiknya tidak menanami kebun dengan tanaman /Solanaceae secara terus menerus. Penjagaan terhadap kebersihan tanaman dan kebun merupakan faktor penting untuk memperoleh haril yang memuaskang
Tomat memiki jenis yang beranekaragam. Mulai dari ukurannya yang sebesar kelereng hingga yang menyerupai pepaya. Selain itu, bentuk buahnya juga bermacam-macam. Ada yang berbentuk bulat, bulat pipih, dan ada pula yang berbentuk menyerupai bola lampu. Buahnya tersusun dalam tandan-tandan. Keseluruhan buahnya berdagimg dan mengandung air yang banyak. Berdasarkan bentuk buahnya, tanaman tomat komersial dapat dibedakan menjadi beberapa jenis:
1. Tomat Biasa (/Lycopersicum commune/)
Bentuk buah tomat ini bulat pipih dan tidak teratur. Jenis tomat yang seperti ini sangat cocok di tanam dataran rendah.
2. Tomat Apel (/Lycopersicum pyriforme/)
Bentuk buah tomat ini bulat, kuat, dan sedikit keras menyerupai buah apel. Tanaman ini sangam cocok di daerah pegunungan. Tomat jenis inilah yang sering di temukan di pasar.
3. Tomat Kentang (/Lycopersicum grandifolium/)
Tomat kentang memiliki buah yang berbentuk bulat. Selain bulat, ukuran buahnya juga besar dan isinya juga padat. Tomat ini juga mirip dengan buah apel, tetapi ukurannya lebih kecil. Daun tomat kentang ini lebar-lebar.
4. Tomat Keriting (/Lycopersicum validum/)
Buah tomat keriting ini berbentuk agak lonjong dan juga keras seperti buah alpukat atau pepaya yang dikenal tipe roma. Tomat ini di sebut tomat gondol, yang disenangi karena kulitnya tebal. Tomat jenis ini sangat tahan untuk pengangkatan jarak jauh. Daunnya rimbun keriting seperti terserang oleh penyakit virus keriting. Daunnya berwarna hijau kelam.
Tanaman tomat merupakan tanaman yang dapat tumbuh di semua tempat, dari daerah dataran rendah sampai tinggi (pegunungan). Hanya saja di daerah yang bertanah basah dan banyak curah hujan pertumbuhannya agak kurang baik. Di samping buahnya sering rusak atau pecah-pecah, tanaman tomat di musim hujan sering diserang penyakit, seperti penyakit cendawan /Phytopphora infestans/ dan sebangsanya sehingga untuk daerah yang bertanah basah dan berudara lembab di anjurkan menanam tomat pada musim kemarau.
Tanaman tomat tidak menyukai tanah yang tergenang air atau becek. Tanah yang keadaannya demikian dapat menyebabkan akar tomat mudah busuk dan tidak mampu menghisap zat-zat hara dari dalam tanah karena sirkulasi udara dalam tanah di sekitar akar tomat kurang baik. Akibatnya lama-kelamaan tanaman akan mati.
Untuk pertumbuhannya yang baik, tanaman tomat membutuhkan tanah yang gembur, kadar keasaman (ph) antara 5-6. Tanah yang baik sebaiknya tanah yang sedikit mengandung pasir dan bak mengandung humus, serta pengairan yang teratur dan cukup mulai tanam sampai tanaman mulai dapat di panen. Bagi tanaman genjah yang dapat dikehendaki cepat panen, tanah liat yang berpasir akan lebih baik.
Tanaman tomat membutuhkan penyinaran penuh sepanjang hari untuk produkri yang memuaskan, tetapi sinar matahari yang terik tidak di sukainxa. Tanaman ini tidak tahan terhadap hujan yang lebat dan daerah yang selalu berawan. Daerah yang dengan kondisi yang demikian memungkinkan tanaman mudah terserang penyakit cendawan busuk daun dan sebangsanya. Angin kering dan udara panas juga kurang baik bagi pertumbuhannya, karena sering menyebabkan kerontokan bunga.
Suhu yang cocok bagi pertumbuhan tomat adalah 23℃ pada siang hari dan 17℃ pada malam hari. Selisihnya adalah 6℃. Suhu tinggi yang di ikuti kelembapan yang relatif tingi dapat menyebabkan penyakit daun berkembang, sedangkan kelembapan yang relatif rendah dapat mengganggu pembentukan buah.
Pembentukan buah sangat di tentukan oleh faktor suhu malam hari. Pengalaman di berbagai negara membuktikan bahwa suhu yang terlalu tingi di waktu malam harì dapat menyebabkan tanaman tomat tidak dapat membentuk bunga sama sekali, sedangkan pada suhu kurang dari 10℃ serbuk sari menjadi lemah tumbuhnya dan banyak serbuk sari yang mati, akibatnya hanya sedikit saja yang terjadi pembuahan.
Waktu tanam yang baik adalah dua bulan sebelum musim hujan berakhir sehingga pada saat musim kemarau atau menjelang musim kemarau tomat sudah siap di panen. Tomat juga dapat di tanam pada awal musim hujan, tetapi banyak gangguannya. Terutama penyakit yang menyerang daun. Selain itu, hasil buah tomat yang di tanam pada musim hujan juga banyak yang rusak atau pecah-pecah.
Menurut warna buah muda, tanaman tomat dapat dibedakan menjadi seperti berikut:
1. Berbuah hijau merata
2. Berbuah hijau keputih-putihan merata
3. Berbuah hijau tua pada pangkal dan hijau muda sampai hijau keputih-putìhan pada bagian lainnya (/greenshoulder/)
Sedangkan buah yang telah masak, dibedakan menjadi tiga tipe seperti berikut:
1. Berbuah merah tua
2. Berbuah merah kekuning-kuningan sampai kuning
3. Berbuah merah jambu (pink)
Bab 2
Mengenal Tanaman Tomat
Tomat termasuk tanaman sayuran yang sudah dikenal sejak dahulu. Peranannya yang penting dalam pemenuhan gizi masyarakat sudah sejak lama di ketahui orang.
Sejarah tomat dimulai ratusan tahun yang lalu. Tomat mula-mula didapat di antara celah-celah batu Pegunungan Peru. Kemudian muncul di Meksiko. Bangsa Indian Suku Astec menyebutnya \xictomatle\. Oleh orang Spanyol nama itu disingkatnya menjadi \timato\, ketika mereka membawanya pulang ke negerinya. Dari Spanyol, tomat menjalar menyebrangi perbatasan Italia dan Prancis. Di Italia nama timato itu berubah menjadi \pizza\, dan ketika di Pranchs menjadi saus. Malah orang Prancis mengatakan bahwa tomat memiliki daya penguat syahwat dan kemudian menyebutnya "pomme d'amour", apel cinta.
Sebenarnya tanaman tomat ini bersifat racun, karena mengandung lycopersicin. Akan tetapi, kadar racunnya rendah dan akan hilang dengan sendirinya apabila buah telah tua dan matang. Barangkali karena racun ini pulalah tomat yang masih muda terasa getir dan berbau tidak enak.
Belum diperoleh keterangan yang pasti mengenai kapan dimulainya usaha penanaman tomat di Indonesia. Yang jelas, pada tahun 1811, tanaman tomat telah tersebar ke daerah-daerah pegunungan seperti halnya tanaman kentang. Pada saat itu, tomat merupakan sayuran buah yang penting dan telah di usahakan penanamannya seluas 8000 Hektar. Di dataran remdah tanaman tomat sedikit diusahakan penanamannya karena di daerah ini sering terjadi serangan penyakit layu /Pseudomonas solanacearum
Tanaman tomat (/Lycopersium esculentum Mill/) adalah tumbuhan setahun, berbentuk perdu atau semak dan termasuk kedalam golongan tanaman berbunga. Bentuk daunnya bercelah menyirip tanpa stippelae (daun penumpu). Jumlah daunnya ganjil, yaitu antara 5 - 7 helai. Di sela-sela pasangan daun terdapat 1-2 pasang daun kecil yang berbentuk delta.
Bentuk batangnya segi empat sampai bulat. Warnanya hijau dan mempunyaì banyak cabang. Akar tunggang dengan akar samping yang menjalar di seluruh permukaan atas. Bunganya berjenis 2 dengan 5 buah kelopak berwarna hijau berbulu dan 2 buah daun mahkota berwarna kuning. Hampir semua bagian tanaman tomat berbulu halus bahkan ada yang tajam, kecuali pada akar dan mahkotanya.
US $5.000.000
Cermai
Tumbugan cermai diperkirakan memiliki asal-usul dari Madagaskar. Kini cermai telah menyebar keberbagai wilayah tropis seperti di Asia Tenggara (Vietnam Selatan, Laos, Indonesia dan Malaya bagian utara), kepulauan-kepulauan Mauritius, Réunion, dan Rodrigues di Samudra Hindia, serta di Guam, Hawaii dan beaerapa kepulauan lain di Samudra Pasifik.
Di tahun 1793, tanaman ini dibawa ke Jamaika dari Timor, dan semenjak itu menyebar luas ke seluruh kepulauan Karibia, di ikuti kemudian dengan masuknya ke Amerika Tengah dan Selatan.
Pohon ini dapat tumbuh pada tanah ringan sampai berat, dan tahan akan kekurangan atau kelebihan air. Pohon Cermai ini kerap di tanam sebagah peneduh, penghias halaman, ladang dan tempat lainnya. Pohon ini dapat tumbuh di daerah tropik dan subtropik, menyukai tempat yang lembab sampai ketinggian sekitaq 1.000 m dpl. Pohom cermai berkerabat dengan pohon malaka (\phyllanthus emblica\) dan meniran (\P. niruri\)
Tumbuhan berbentuk pohon, dan berumur panjang (perenial). Pohon kecil, tinggi sampai 10 m, kadang lebih. Percabangan banyak dan kulit kayunya tebal. Daunnya bersifat tunggal, bertangkai pendek, tersusun berseling (alternate) memaentuk rangkaian seperti daun majemuk. Helai daun berbentuk bundar telur sampai jorong, ujungnya runcing, pangkalnya tumpul (obtusus) sampai bundar. Permukaan tepinya rata, sistem pertulangannya menyirip (pinmate), tidak memiliki daun penumpu, permukaan daunnya halus dan tidak berambut.
Panjang daunnya sekitar 2 - 7 cm dan lebar daun sekitar 1,5 - 4 cm.
Daun pohon cermai berwarna hijau muda. Tangkai bila gugur akan meninggalkan bekas yang nyata pada cabang. Perbungaan berupa tandan (racemus) dan tidak pernah meluruh Bunga majemuk. Pamjang bunga sekitar 1,5 - 12 cm, keluar di sepanjang cabang, kelopaknya berbentuk bintang (stellatus), mahkota berwarna merah muda. Terdapat bunga betina dan jantan dalam satu tandan.
Buahnya buah batu (drupa), bulat pipih, berlekuk 6 - 8. Panjangnya 1,25 - 1,5 cm dan lebar 1, 75 - 2,5 cm. Warnanya kuning muda, berbiji 4 - 6, rasanya asam. Biji bulat pipih berwarna coklat muda.
Pemanfaatan
Daun muda bisa dimakan sebagai sayuran atau lalap. Buah muda bisa di masak bersama sayuran untuk menyedapkan masakan karena memberi rasa asam. Buah masak dapat dimakan langsung setelah diremas dengan air gaqam untuk mengurangi rasa repat dan asam. Biasanya cermai muda di jadikan manisan sebagai cemilan.
Selain itu buah, akar an daun cermai juga berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit batuk berdahak, mual, kanker, sariawan, asma, penyakit kulit, dll.
Perbanyakan tumbuhan dengan menggunakan biji atau secara okulasi.
BAB IV
Tumbuhan Berkeping Tunggal (\Monokotil\)
A. Pengertian
Jumlah tumbuhan monokotil yang telah dikenal sekitar 50.000 spesies. Ciri-ciri utama kelompok tumbuhan monokotil adalah mempunyai biji dengan lembaga yangmemiliki satu daun lembaga.
Susunan tubuh tumbuhan monokotil lebih sederhana dibanding dengan tumbuhan dikotil. Banyak jenis tumbuhan monokotil menjadi makanan pokok bagi kehidupan manusia.
B. Ciri-ciri Umum Tumbuhan Monokotil
Secara garis besar, ciri ciri tumbuhan monokotil adalah:
1. Mempunyai susunan akar serabut
2. Ruas-ruas batang kelihatan nyata
3. Daun berupih dengan letak berseling atau merupakan roset
4. Pertulangan daun sejajar atau melengkung
5. Bagian-bagian bunga umumnya berjumlah 3 atau kelipatannya,
6. Tidak mempunyai kambium
7. Hanya memiliki satu kotiledon, dan
8. Berkas pembuluhnya tersebar pada batang.
C. Pengertin Tumbugan Dikotil
Tumbuhan dikotil adalah golongan tumbuhan yang memiliki 2 daun lembaga. Jumlah tumbuhan dikotil yang telah dikenal sekitar 200.000 spesies. Jumlah tersebut merupakan lebih besar bila dibandingkan dengan tumbuhan monokotil yang hanya 50.000 spesies. Ciri utama kelompok tumbuhan dikotil adalah mempunyai biji dengan ldnbaga yang memiliki 2 daun lembaga.
Tubuh tumbuhan dikotil ada yang berupa semak, perdu, atau pohon. Cara tumbuhnyapun ada yang tegak berdiri, merambat, atau menempel pada tumbuhan lain.
D. Ciri-ciri Umum Tumbuhan Dikotil
Secara umum, golongan tumbuhan dikotil memiliki ciri ciri sebagai berikut:
1.mempunyai susunan akar tunggang
2. Batang kebanyakan bercabang dan ruas-ruas batang tidak jelas
3. Daun pada batang atau cabang dengan letak tersebar, berhadap-hadapan, atau berkarang
4. Pertulangan daun menyirip atau menjari
5. Bagian bunga berjumlah 2, 4, 5 atau kelipatannya
6. memiliki kambiun dan berkas pembuluh
7. Mempunyai dua kotiledon, dan
8. Berkas pembuluhnya tersusun dalam lingkaran pada batang
BAB III
Tumbuhan Biji
A. Pengertian
Di antara sekian banyak jenis tumbuhan yang ada di dunia ini, tumbuhan biji (\spermatophyta\) merupakan jenis tumbuhan yang memiliki tingkat perkembangan paling tinggi, sehingga jumlahnya sangat banyak dan mendominasi seluruh jenis tumbuhan yang ada. Untuk mempertahankan jenisnya dari bahaya kepunahan, tumbuhan tersebut menghasilkan biji sebagai alat perkembangbiakannya. Biji terbentuk di dalam bakal biji yang terdapat pada bagian bunga. Tumbuhan biji memiliki bunga sehingga disebut \anthophyta\. Jika dilihat dari alat perkawinannya yang tampak jelas dan mudah diamati, maka tumbuhan biji disebut pula dengan \Phanerogamae\. Jenis tumbuhan lain yang alat perkawinannya tersembunyi dinamakan dengan \Cryptogamae\.
Sesuai dengan kedudukannya sebagai jenis tumbuhan yang paling sempurna tingkat perkembangannya, tumbuhan biji memhiliki alat tubuh yang sempurna pula. Alat tubuh terrebut terdiri atas akar, batang, dan daun yang sudah dapat dibedakan dengan jelas dan berfungsi sesuai dengan tugas masing-masing.
Akar berfungsi utama sebagai alat untuk mencari dan menyerap air serta zat makanan dari dalam tanah. Batang berfungsi sebagai penghubung akar dan daun, yaitu sebagai tempat beredarnya zat makanan dari akar ke daun dan sebaliknya. Daun berfungsi sebagai tempat berlangsungnya proses fotosintesis.
Pada umumnya, biji yang dihasilkan terdapat pada bagian bunga secara berkala mengalami proses pembentukan biji. Berdasarkan letak bijinya, tumbuhan biji dapat dibedakan menjadi dua kelas, yaitu tumbuhan biji terbuka (\Gymnospermae\) dan tumbuhan biji tertutup (\Angiospermae\)
B. Tumbuhan Biji Terbuka (\Gymnospermae\)
Tumbuhan biji terbuka adalah tumbuhan yang bijinya tidak tertutup oleh daun buah, sehingga terlihat dari luar. Daun buah adalah daun tumbuhan yang mengalami perubahan bentuk dan fungsi. Secara umum, daun buah berbentuk memanjang dengan bagian tepi berlekuk-lekuk. Dalam lekukan daun buah, terdapat bakal biji sebagai alat perkembang biakan.
Pada umumnya, tumbuhan biji terbuka mempunyai runjung yang merupakan kumpulan dari daun buah. Secara umum, runjung disebut dengan \strobilus\ yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan.
Tumbuhan biji terbuka tidak pernah menggugurkan daunnya sehingga daunnya tampak selalu segar (\ ever green\). Sebagian besar tubuhan biji terbuka berbentuk pohon dan sebagian lain berbentuk semak. Dari sekian banyak tumbuhan bi ji terbuka, ada yang dapat mencapai tinggi 100 m, misalnya kayu sepang (\Sequoiadendron giganteum\) yang berasal dari Amerika Serikat.
Untuk mempertahankn kelestarian jenisnya, tumbuhan biji terbuka berkembang biak secara generatif dengan melibatkan sel kelamin jantan dan betina. Sel kelamin jantan (sel spermatozoid) di hasilkan oleh \strobilus jantan\, sedangkan sel kelamin betina (sel telur\ovum) di hasilkan oleh strobilus betina.
Pada beberapa jenis tumbukan biji terbuka, strobilus jantan dan betina terdapat pada satu pohon, misalnya melinjo (Gnetum gnemon) dan beberapa jenis lainnya pada pohon yang berlainan, misalnya pakis haji (\Cycas rumphii\) dan cemara gunung (\Pinus merkusii\). Proses penyerbukan dapat berlangsung dengan bantuan angin. Secara umum, sistem perakaran tumbuhan biji terbuka adalah akar tunggang.
Berdasarkan ciri khasnya, tumbuhan biji terbuka dapat dibedakan menjadi tiga suku (familia), yaitu:
0> Cycadinae
0> Gnetinae
0> Coniferae
C. Tumbuhan Biji Tertutup (Angiospermae)
Tumbuhan biji tertutup mempunyai biji yang terbungkus oleh daun buah meliputi tumbuhan berkeping satu (\monokotil/) dan tumbuhan berkeping dua (\dikotil\).
Ciri khas tumbuhan ini adalah letak biji yang berada di dalam daging buah. PERHATIKAN GAMBAR 1.1 !
Selain itu juga kadang-kadang bakal buah bersama-sama bagian lain dari bunga menjadi buah. Organ buah tersebut merupakan ciri yang hanya terdapat pada tumbuhan biji tertutup.
Tumauhan biji tertutup sangat banyak jenisnya dan merupakan tumbuhan dominan dari pemandangan alam. Sekitar 250.000 spesies yang telah dikenal dengan bentuk tumbuhannya berupa semak, perdu, atau pohon. Tumbuhan biji tertutup hampir ditemukan di setiap habitat. Tumbuhan biji tertutup memiliki biji yang tershmpan dalam ruang bakal biji. Di dalam bakal biji terdapat lembaga (\embrio\) dan daun lembaga (\kotiledon\) sebagai tempat cadangan makanan. Berdasarkan jumlah daun lembaga, tumbuhan biji tertutup di kelompokkan menjadi dua subkelas, yaitu tumbuhan biji tunggal (\monokotil/) dan tumbuhan biji belah (\dikotil\). Pengelompokkan tumbuhan ini akan di bahas pada bab selanjutnya.
Klasifikasi cermai
Nama umum
Indonesia : Ceremai, cereme
Inggris : Otaheite gooseberry, Malay gooseberry
Melayu : Cermai
Thailand : ma-yom
Ceremai
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisi:Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (Dikotil / berkeping dua)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Euphorbiales
Famili: Euphorbiaceae
Genus: phyllanthus
Spesies: Phyllanthus acidus (L.) Skeells
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan di bahas dalam karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Pengertian dan perbedaan antara tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil
2. Pengklasifikasian dan contoh-contoh tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil
3. Mamfaat yang di peroleh dari masing masing contoh tumbuhan yang di bahas
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian dalam karya ilmiah ini adalah:
1. Mengenal lebih jauh keanekaragaman tumbuhan di permukaan bumi khususnya tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil.
2. Untuk mengetahui berbagai macam contoh tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil.
3. Memberikan informasi seputar pemamfaatan tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan di bahas dalam karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Pengertian dan perbedaan antara tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil
2. Pengklasifikasian dan contoh-contoh tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil
3. Mamfaat yang di peroleh dari masing masing contoh tumbuhan yang di bahas
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian dalam karya ilmiah ini adalah:
1. Mengenal lebih jauh keanekaragaman tumbuhan di permukaan bumi khususnya tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil.
2. Untuk mengetahui berbagai macam contoh tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil.
3. Memberikan informasi seputar pemamfaatan tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bumi tempat kita hidup banyak di jumpai keanekaragaman makhluk hidup (\keanekaragaman hayati\) dengan variasi yang beraneka ragam pula. Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah, baik flora maupun fauna. Kekayaan keragaman hayati ini memberikan keuntungan yang sangat besar bagi masyarakat Indonesia sendiri. Sebagai bangsa Indonesia, kita patut bersyukur atas karunia Tuhan berupa Kekayaan hayati yang sangat penting bagi kelangsungan hidup kita. Kekayaan tersebut dikenal sebagai keanekaragaman hayati yang sangat penting bagi pembangunan dan kelangsungan hidup kita. Tanpa adanya keanekaragaman hayati, sumber daya alam yang kita perlukan tidak akan pernah tersedia. Oleh karena itu, pemamfaatan sumber daya alam hayati untuk pembangunan dan pemenuhan kebutuhan hidup tidak boleh menyebabkan terjadinya kerusakan.
Dengan mensyukuri segala sesuatu yang telah dikaruniakan oleh-Nya, pastilah dengan sendirinya kita akan dapat menjaga kelestarian sumber daya alam hayati dengan baik dan terarah.
Sehubungan dengan hal tersebut, saya teropsesi untuk membuat suatu karya ilmiah yang berjudul "keanekaragaman Dunia Tumbuhan Berbiji"
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keseluruhan hasil penelitian dan pembahasan di muka dapat di simpulkan sebagai berikut:
1. Tumbuhan biji (spermatophyta) dapat di bagi dua kelompok, yaitu tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (angiospermae)
2. Tumbuhan biji terbuka merupakan tumbuhan yang letak bijinya tidak terbungkus daun buah, sehingga tampak dari luar. Berdasarkan ciri khasnya, tumbuhan biji terbuka terbagi menjadi tiga suku, yaitu cycadinae, Gnetinae, dan Coniferae.
3. Tumbuhan biji tertutup merupakan tumbuhan yang letak bijinya di dalam daun buah. Berdasarkan jumlah daun lembaga, tumbuhan tersebut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan biji tunggal (monokotil) dan tumbuhan biji berkeping dua.
B. Saran
1. Diharapkan penelitian ini terus dilanjutkan untuk berbagai jenis tumbuhan berbiji lainnya, agar berbagai jenis tumbuhan khususnya indonesia dapat dikenal seluruh masyarakatnya
2. Berbagai lapisan masyarakat hendaknya menjaga serta membudidayakan berbagai jenis tumbuhan berbiji yang hampir punah yang ada di Indonesia.
Assalammu'alaikum Wr.Wb
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada saya, sehingga dapat tersusunnya karya ilmiah ini yang berjudul " Keanekaragaman Dunia Tumbuhan Berbiji "
Karya ilmiah ini disusun berdasarkan data-data dan informasi yang saya peroleh dari berbagai situs web blog yang ada di internet dan beberapa informasi yang berasal dari buku - buku yang relefan.
Terima kasih saya ucapkan kepada teman-teman dan guru serta orang tua saya yang telah membantu saya untuk menyelesaikan karya ilmiah ini.
Dalam tugas ini mungkin terdapat banyak kekurangan atau kata-kata yang kurang dimengerti, oleh karena itu saya mohon maaf.
Kritik dan saran yang membangun dari teman-teman sangat saya butuhkan sebagai bahan koreksi dalam laporan atau karya ilmiah selanjutnya.
Akhir kata saya ucapkan assalammu'alaikum Wr.Wb
This is ßåtøk dì kè ì lìlìn.
Wkwkwkwk. . , .
WΩlòpün qnì qtΩ tèΓpìςΩh òléh jΩrΔk,
NΩmüñd tètép ßèZt plèΠd . . . .
Hix hix hix
Luph yøu 4évèΓ
Hix hix hix
NinΣ Θñé ìz thè ßést ! !
Luph yøu 4évèΓ