Pertanyaan dan pembahasan
1. Kelompok 1 (Ati Wahyuni)
※ Bagaimana cara membedakan polychaeta jantan dan betina?
Jawab:
Polychaeta btina & jntan hidup di laut, jika kt dapat melihat polychaeta yg brtelur, maka itu merupakan polychaeta betina, dan jika tidak brtelur, maka ia merupakan polychaeta jntan.
2. Kelompok 2 (Dewi Nurjanah)
※ Apa fungsi masing-masing dari 3 lapisan pada tubuh annelida?
Jawab:
Fungsinya yaitu:
a. Mesoderma merupakan sumber terbentuknya jarhngan penghubung otot, sistem peredaran darah dan alat genital.
b. Endoderma fungsinya sebagai epitel organ pencernaan dan pernapasan
c. Ektoderma fungsinya yaitu untuk membentuk lapisan epidermis dan jaringan saraf.
3. Kelompok 3 (Inneke D.P)
※ Apakah yang terjadi jika lintah menghisap darah manusia yang mengidap HIV/AIDS?
Jawab:
Yang terjadi yaitu jika ia menghisapnya, maka kemungkinan lama kelamaan ia tidak kuat lagi menahan virus tersebut dan ia akan mati.
4. Kelompok 4 (Lina)
※ Jelaskan proses perkembangbiakan aseksual dan seksual!
Jawab:
⊙ Secara Aseksual yaitu dengn proses membelah diri.
⊙ Secara Seksual yaitu dengan penggabungan 2 tubuh cacing jantan dan betina.
5. Kelompok 5 (Mery Andriani)
※ Apa perbedaan penghisap anterior dan posterior?
Jawab:
Pengisap anterior merupakan penghisap yang terletak di bagian atas, sedangkan posterior merupakan penghisap yang terletak pada bagian bawah.
6. Kelompok 6
※ Selain dapat menyuburkan tanah, apa lagi manfaat dari oligochaeta?
Jawab:
Manfaatnya:
⊙ Sebagai bahan baku kosmetik
⊙ Sebagai bahan baku obat
⊙ Dapat di jadikan bahan makan ternak.
7. Kelompok 7 (Natalia W)
※ Apakah kegunaan lintah di bidang kedokteran?
Jawab:
Di bidang kedokteran, lintah di gunakan untuk kasus tertentu pada operasi mikro, yaitu restorasi jaringan tangan, kaki dll. Lintah di gunakan karena mimiliki zat anti koagulan, sehingga membantu memperlancar aliran darah ke sirkulasi mikso pada saat operasi.
8. Kelompok 8 (R. Septian)
※ Apakah darah yang dihisap lintah merupakan makanannya? Apakah ada fungsi lain?
Jawab:
Iya, darah itu merupakan makanan lintah, dan di dalam darah itu terdapat sumber protein. Dan tidak ada fungsi lain.
9. Kelompok 9 (Singgih H.)
※ apakah fungsi sepasang alat nefridia?
Jawab:
Fungsinya adalah sama dengan ginjal, yaitu merupakan bagian ekskresi yang berfungsi mengeluarkan atau memisahkan hasil buangan metabolisme dari darah.
10. Kelompok 10 (Supriadi)
※apakah dampak negatifnya jika kita mengkonsumsi cacing palolo?
Jawab:
Menurut kami tidak ada dampak negatifnya, karena di dalam cacing palolo terdapat sumber protein, sehingga ia lebih berdampak positif.
ANNELIDA
Annekida berasal dari kata /Annulus yang artinya /cincin dan /Oidos yang artinya /Benttk. Bentuk tubuh cacing ini bersegmen-segmen seperti gelang sehingga di sebut juga cacing gelang.
CIRI-CIRI UMUM ANNELIDA
A. Struktur Tubuh
Tubuhnya simetri bilateral dan dilapisi oleh kutikula. Ruas tubuhnya tidak hanya berada di bagian luar tetapi juga di sebelah dalam. Setiap ruas memiliki alat reproduksi, alat ekskresi, otot dan pebuluh darah. Antara ruas yang satu dengan yang lainnya berhubungan sehingga terlihat bentuk seperti cincin yang terkoordinasi, segmentasi yang demijian /Metameri.
Lapisan penyurun tubuh annelida terdiri dari tiga lapis atau Triploblastik yaitu terdiri dari endoderma, mesoderma, dan ektoderma. Mesoderma berkembang menjadi semacam kantong yang berisi cairan. Dinding luar kantong ini melekat pada ektoderma dan di sebut lapisan /splanknik.
B. Sistem Organ
Sistem organ dalam tubuh annelida terdiri dari sistem pencernaan makanan, sistem ekskresi, sistem pernapasan, dan sistem reproduksi. Pada sistem pencernaan makanannya terdiri dari mulut yamg berhubungan dengan faring, esofagus (kerongkongan), tembolok, empela, intestinum (usus halus), dan anus.
Alat ekskresi annelida berupa sepasang nefridia yang terdapat pada tiap-tiap segmen, disebut /Metarefridia. Hewan ini mempunyai sistem peradaran darah tertutup. Pembuluhnya membujur dengan cabang-cabang kapiler kecil yang terdapat pada setiap segmen. Alat pernapasan pada tubuh annelida yaitu berupa kulit dan insang.
Annelida dapat berepoduksi secara seksual dan aseksual. Meskipun annelida bersifat /Hermafrodit, untuk terjadinya fertilisasi tetap diperlukan perjawinan antara 2 individu cacing. Alat kopulasinya klitelum.
A. Polychaeta
Polychaeta berasal dari kata poly yang berarti banyak dan chaeta yang berarti rambut. Polychaeta adalah cacing berambut banyak. Semua anggotanya hidup di laut dan dapat dibedakan jantan dan betinanya. Tubuhnya memiliki banyak rambut yang tumbuh pada parapodia (semacam kaki). Pada setiap ruas tubuhnya terdapat sepasang parapodia. Polychaeta mempunyai metameri yang amat baik.
Panjang tubuhnya antara 5-10 cm dengan diameter 2-10 mm. Pada bagian anterior tubuh terdapat kepala yang dilengkapi dengan mata, tentakel serta mulut yang berahang. Tubuhnya berwarna menarik seperti hijau, merah muda, merah atau campuram warna lain.
Contohnya adalah /nersis, arenicola, spirobranchus giganteus, eunice viridis (cacing palolo) dan lysidice (cacing wawo)//.
B. Olygochaeta
Cacing ini berasal dari kata oligos yang artinya sedikit dan chaeta yang artinya rambut. Oligochaeta merupakan cacing yang memiliki sedikit rambut pada ruas-ruas tubuhnya. Diantara ruas-ruas tubuhnya tidak terdapat parapodia. Kepala cacing ini berukuran kecil tanpa alat perapa atau tentakel dan mata.
Sebagian ruas tubuhnya yaitu antara segmen ke 32-37 mengalami penebalan yang disebut klitelum yang berfungsi untuk perkembangbiakan seksual. Fertilisasi pada cacing ini terjadi secara internal. Telur yang sudah dibuahi tersimpan dalam kokon yang dihasilkan pada sekresi lemdir. Saat telur menetas dari kokon, keluarlah cacing-cacimg kecil yang juga memiliki daya regenerasi tinggi.
Pernapasan oligochaeta dilakukan melalui permukaan tubuh. Keluar masuknya gas terjadi secara difusi. Makanannya berupa zat-zat organik yang diperoleh dari sisa-sisa tumbuhan, hewan, atau sisa-sisa organisme lain yang ada pada rerumputan dan tanah. Cacing ini dapat membantu menggemburkan tanah sehingga berguna bagi pertanian.
Oligochaeta ada yang berhabitat di air tawar dan ada pula yang hidup di darat. Contohnya /Lumbricus teretris (cacing tanah), tubifek sp, dan morogaster hountenii (cacing raksasa) yang terdapat di Sumatra.
C. Hirudinea
Habitat hirudinea di air tawar dan di laut. Tubuhnya tidak memiliki rambut dan parapodia. Bentuk tubuhnya pipih, kedua ujung tubuhnya terdapat alat hisap. Alat isap bagian posterior besar, sedangkan pada anterior kecil. Alat ini digumakan untuk menempel pada korban dan menghisap darahnya. Makanan hewan ini ada yang berupa larva serangga, cacing atau organisme lain yang mati.
Contoh hirudinea yang paling umum adalah lintah. Linta mempunyai zat ANTI KOAGULAN, sehingga saat lintah menghisap darah mangsanya, darah tersebut tidak membeku. Lintah bersifat parasit pada manusia atau vertebrata lain. Dengan adanya tonjolan pada ususnya, lintah dapat menghisap banyak darah.
Anggota hirudinea lain yaitu /Hirudo medinalis (lintah), hidup di air tawar, /Haemodipsa zeynalinia (pacet), hidup di darat menempel pada daun, dan /Limnatis nilotica (lintah), hidup di daerah timur tengah.
B. Menanam Tomat di Lahan
Penanan merupakan salah satu tahap yang sangat penting, karena pada tahap ini bibit akan mengalami proses dari lingkungan persemaian ke lingkungan penanaman.
Penanaman tomat di lahan memerlukan persiapan yang lebih matang. Beberapa faktor yang perlu di perhatikan adalah sebagai berikut:
1. Pengolahan Tanah
Sambil menunggu bibit cukup umur, tanah di persiapkan untuk proses penanaman. Tanah yang akan di persiapkan untuk penanaman harus di olah dengan sebaik-baiknya.
Pengolahan tanah ini dilakukan dengan mencangkul tanah yang agak dalam, agar akar tomat mampu menembus tanah hingga dalam. Tanah yang dicangkul tersebut jan.an teilalu banyak mengandung air. Jika tanah tersebut banyak mengandung air, akar tanaman tomat tidak dapat bernapas sehingga lama kelamaan akar akan menjadi busuk dan akhirnya tanaman itu akan mati.
Pengolahan tanah tidak hanya dengan membalikkan susunan struktur tanahnya, karena apabila hanya membalikkan susunan struktur tanahnya saja,berarti lamisan tanah yang mengandung humus sedikit akan menjadi lapisan paling atas. Padahal lapisan tanah yang berada di atas itu susunannya kurang baik. Jadi tujuan dari pencangkulan atau pembajakan yang dilakukan adalah agar tanah yang memiliki kandungan humus yang baik dapat bercampur dengan tanah lapisan bawah yang memiliki kandungan humus yang sedikit dan kurang baik. Tanah yang telah diolah tadi diberi pupuk kandang yang dicampur merata sehingga pupuk tersebut dapat membusuk dengan sempurna, sekaligus berfungsi untuk memperbaiki lapisan tanah yang tandus di bawahnya.
Selain itu, tujuan lain dari pemupukan itu adalah untuk meningkatkan kadar jumlah zat-zat hara dalam tanah sehingga kebutuhan makanan bagi tanaman dapat tercukupi serta untuk memperbaiki struktur tanahnya, yaitu mengubah zat-zat makanan yang semula sulit diserat menjadi mudah diserag oleh akar tanaman.
Yang perlu di ingata adalah, jangan sekali-kali menggunakan pupuk kandang yang belum masak, karena akan mendatangkan berbagai macam penyakit yang akan menyerang akar. Kebutuhan pupuk kamdang untuk setiap hektar adalah 10-20 ton atau 10-20 kg untuk setiap meter persegi. Untuk mencegah penyerangan cacing-cacing nematoda yang merugikan, tanah sebaiknya diberikan Nemagon sebagai soil fumigant, 2-3 minggu sebelum tanam.
Tanah yang telah diolah dibuat bedeng-bedeng untuk memudahjan peqapwatan dan pumutusan air sehingga air tidak menggenang. Bedengan dapat dibuat dengan lebar 1-2 m, panjang 3-4 m, dan tinggi bedengan sekitar 30 cm.
Untuk menghindari kelongsoran bedengan, sisi-sisinya pertu di sekat dengan bata merah, ataupun papan.
Selanjutnya untuk pemindahan dan pemeliharaannya sama seperti penanaman yang dilakukan di dalam pot.
A. Kesimpulan
Dari keseluruhan hasil penelitian dan pembahasan ini, maka dapat di ambil beberapa kesimpulan, yaitu:
※ Tanaman tomat adalah jenis tanaman sayuran buah yang memiliki peranan yang cukup penting dalam pemenuhan gizi yang diperlukan manusia.
※ Agar tanaman tomat dapat tumbuh dengan baik, hendaknya jenis dan varietasnya ditentukan terlebih dahulu sesuai dengan kondisi dan keadaan alam tempat yang akan dijadikan lahan.
※ Selain di ladang atau di kebun, tanaman tomat juga bisa di budidayakan di dalam pot-pot bunga yang tentunya memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai tanaman sayur dan sebagai tanaman hias.
※ Pada saat proses penyemaian benih dilakukan, ada beberapa hal yang perlu di perhatikan, seperti ciri-ciri benih yang sehat, tempat penyemaian dan pemeliharaan tanaman tomat tersebut.
B. Saran
Adapun saran saya kepada pemerintah, masyarakat serta para petani yang berkaitan dengan pembahasan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:
※ Diharapkan penelitian ini terus dilanjutkan dan untu jenis-jenis tanaman lainnya agar masyarakat luas dapat lebih mengetahui jenis tanaman yang sering mereka jumpai.
※ Pemerintah juga perlu mengadakan sosialisasi kepada para petani sayur agar mereka mendapat informasi mengenai teknik dan cara bertanam yang akan menghasilkan pandn yang berlimpah.
※ Para petani dan juga masyarakat hendaknya tetap menjaga dan membudidayakan jenis flora yang ada di daerahnya masing-masing agar kekayaan flora dan rempah-rempah indonesia tetap terjaga.
Tomat adalah salah satu contoh dari ribuan atau bahkan jutaan jenis flola yang ada di Indonesia. Tomat telah sejak lama di kenal masyarakat indonesia sebagai sayuran buah. Peranannya yang penting dalam pemenuhan gizi masyarakat juga telah lama dikenal. Dalam kehidupan sehari-hari oran tak pernah ketinggalan menggunakan tomat dalam masakan maupun minuman.
Mengingat betapa besarnya peranan tomat dalam kehidupan manusia walaupun pada saat ini tomat belum menjadi komoditas di negara kita, maka atas dasar hal ini yang menjadikan saya untuk membuat suatu karya ilmiah mengenai tanaman ini.
Tomat juga tak harus di budidayakan secara besar-besaran dengan teknologi canggih. Lahan yang sempit bahkan pot bisa di manfaatkan untuk menanam tomat, baik pada musim hujan maupun musim kemarau. Yang penting jenis dan varietasnya harus disesuaikan dengan kondisi daerahnya. Pembahasan mengenai uraiannya, jenis-jenis, varietas unggul, cara pembudidayaan dan pemanfaatannya akan diulas dalam karya ilmiah ini.
Tomat adalah salah satu contoh dari ribuan atau bahkan jutaan jenis flola yang ada di Indonesia. Tomat telah sejak lama di kenal masyarakat indonesia sebagai sayuran buah. Peranannya yang penting dalam pemenuhan gizi masyarakat juga telah lama dikenal. Dalam kehidupan sehari-hari oran tak pernah ketinggalan menggunakan tomat dalam masakan maupun minuman.
Mengingat betapa besarnya peranan tomat dalam kehidupan manusia walaupun pada saat ini tomat belum menjadi komoditas di negara kita, maka atas dasar hal ini yang menjadikan saya untuk membuat suatu karya ilmiah mengenai tanaman ini.
Tomat juga tak harus di budidayakan secara besar-besaran dengan teknologi canggih. Lahan yang sempit bahkan pot bisa di manfaatkan untuk menanam tomat, baik pada musim hujan maupun musim kemarau. Yang penting jenis dan varietasnya harus disesuaikan dengan kondisi daerahnya. Pembahasan mengenai uraiannya, jenis-jenis, varietas unggul, cara pembudidayaan dan pemanfaatannya akan diulas dalam karya ilmiah ini.
Apabila penanaman tomat di lakukan di ladang ataupun di kebun, pemanenannya tergantung pada tujuan penanaman, yaitu untuk di konsumsi sendiri sebagai buah meja ataupun untuk di pasarkan. Untuk kebutuhan sendiri, buah tomat dapat dipungut atau di panen setelah berumur 90-100 hari sesudah semai, yakni buah yang telah masak di pohon. Sementara untuk tujuan di pasarkan, harus di perhitungkan lamanya pengangkutan agar buah telah masak setelah sampai di pasar tujuan., tetapi tidak terlalu masak ataupun busuk.
Untuk konsumsi pasar lokal yang jaraknya tidak terlalu jauh dari kebun, pemungutan hasil sebaiknya dilakukan sewaktu buah masih kekuning-kuningan. Sementara untuk konsumsi pasar besar atau untuk di ekspor, buah sebaiknya di petik sewaktu masih berwarna hijau tetapi sudah tua, atau perkiraannya 8-10 hari sebelum menjadi merah.
Pada waktu pemetikan perlu dijaga agar buah tidak sampai jatuh, lecet bahkan rusak. Untuk menghilangkan kotoran-kotoran dan bulu-bulu halus yang terdapat pada kulit buah tersebut, buah perlu di bersihkan secara hati-hati dengan kain halus agar mengkilat dan tampak menarik.
Buah yang telah dibersihkan perlu disortir. Buah yang baik dan yang kurang baik atau cacat harus di pisahkan karena masing-masing mempunyai nilai jual yang berbeda. Buah yang baik kemudian di kemas dan kemudian di pasarkan. Pengemasan dapat dilakukan dengan menggunakan keranjang, wadah peti atau lainnya.
Untuk menambah masa tahan tomat, buah tomat yang telah masak dapat di simpat ke dalam kulkas dengan suhu kira kira 5-10℃ selama 1 hingga 2 minggu. Buah tomat yang masih hijau tahan sampai 1 bulan dalam pendinghn 0-5℃. Namun, buah tomat yang telah masak apabila disimpan dalam suhu rendah lebih dari 2 minggu akan berair dan rusak, sedangkan buah tomat yang masih hijau apabila disimpan dalam suhu rendah masaknya akan lebih lama.
Apabila penanaman tomat di lakukan di ladang ataupun di kebun, pemanenannya tergantung pada tujuan penanaman, yaitu untuk di konsumsi sendiri sebagai buah meja ataupun untuk di pasarkan. Untuk kebutuhan sendiri, buah tomat dapat dipungut atau di panen setelah berumur 90-100 hari sesudah semai, yakni buah yang telah masak di pohon. Sementara untuk tujuan di pasarkan, harus di perhitungkan lamanya pengangkutan agar buah telah masak setelah sampai di pasar tujuan., tetapi tidak terlalu masak ataupun busuk.
Untuk konsumsi pasar lokal yang jaraknya tidak terlalu jauh dari kebun, pemungutan hasil sebaiknya dilakukan sewaktu buah masih kekuning-kuningan. Sementara untuk konsumsi pasar besar atau untuk di ekspor, buah sebaiknya di petik sewaktu masih berwarna hijau tetapi sudah tua, atau perkiraannya 8-10 hari sebelum menjadi merah.
Pada waktu pemetikan perlu dijaga agar buah tidak sampai jatuh, lecet bahkan rusak. Untuk menghilangkan kotoran-kotoran dan bulu-bulu halus yang terdapat pada kulit buah tersebut, buah perlu di bersihkan secara hati-hati dengan kain halus agar mengkilat dan tampak menarik.
Buah yang telah dibersihkan perlu disortir. Buah yang baik dan yang kurang baik atau cacat harus di pisahkan karena masing-masing mempunyai nilai jual yang berbeda. Buah yang baik kemudian di kemas dan kemudian di pasarkan. Pengemasan dapat dilakukan dengan menggunakan keranjang, wadah peti atau lainnya.
Untuk menambah masa tahan tomat, buah tomat yang telah masak dapat di simpat ke dalam kulkas dengan suhu kira kira 5-10℃ selama 1 hingga 2 minggu. Buah tomat yang masih hijau tahan sampai 1 bulan dalam pendinghn 0-5℃. Namun, buah tomat yang telah masak apabila disimpan dalam suhu rendah lebih dari 2 minggu akan berair dan rusak, sedangkan buah tomat yang masih hijau apabila disimpan dalam suhu rendah masaknya akan lebih lama.
Tomat juga dapat di tanam di dalam pot seperti layakna menanam tanaman hias. Pot yang paling baik terbuat dari tanah, karena banyak mengandung pori-pori untuk memudahkan pertukaran udara dalam tanah. Sebaliknya, pot yang terbuat dari plastik kurang baik, karena terlalu kedap udara. Pot yang berasal dari drum bekas juga baik, tetapi harus di bagi dua agar tidak terlalu tinggi.
Untuk bertanam tomat dalam pot, perlu di perhatikan beberapa faktor penting, yaitu bagian bawah pot harus ada lubang untuk keluarnya resapan air siraman. Kemudian di atar lubang itu paling baik diberi ijuk agar air tidak terlalu cepat keluar, tetapi tidaj pula mnggenang agar akar tidak menjadi busuk.
Pada lapisan berikutnya di taburkan kerikil atau pecahan bata. Dan pada lapisan berikutnya lagi di masukkan media tanah dan pupuk kandang dengan komposisi 1 : 1 yang telah di campur rata. Dalam campuran tersebut dapat di berikan bubuk arang atau arang sekam yang berguna untuk menyerap zat-zat racun yng berbahaya bagi tanaman dan tetap menjaga kegemburan tanah. Media diisikan ke dalam pot setinggi ± 20 cm.
Selanjutnya bibit yang telah berumur 4-6 minggu sejak semai di lakukan sudah bisa di pindahkan ke kebun ataupun ke dalam pot. Sebelum melakukan pemindahan bibit, lubang2 perlu di persiapkan. Luas lubang kira-kira 15-20 cmˇ dengan kedalaman 15-20 cm. Penanaman harus di lakukan segera setelah bibit di cabut agar tidak layu. Untuk mengurangi kerusakan akar pada bibit pada waktu pemindaian, terutama pada kondisi kering, bedengan perlu diari sehari sebelum bibit di pindahkan.
Jika akar bibit tanaman tomat terlalu panjang sebaiknya di potong. Tanaman ini di tanamkan kedalam lubang yang telah di buat di tengah pot dan kemudian di timbun dengan tanah yang subur.
Tanaman yang baru ditanam biasanya akan layu karena terkena udara panas. Untuk mencegah hal ini, selama beberapa hari tanaman tomat di bungkus dengan kantong plastik. Sementara, agar tanaman dapat tumbuh tegak maka harus di pasangi ajir.
Tanaman yang belum terlalu segar, sebaiknya diletakkan di tempat tegduh. Jika sudah kelihatan bertunas barulah di pindahkan ke halaman, bisa di tempat yang terbuka atau di tempat yang menperolei cahaya matahari sebagian (tidak terlalu terik),
Setelah tanaman kelihatan mulai tumbuh subur dan segar, untuk selanjutnya di beri larutan pupuk buatan berupa urea dengan kadar 1 sendok makan dlam 1 liter air, pupuk DS, pupuk ZK dengan perbandingan 1 : 2 : 1
Yang di siramkan di sekeliling tanaman secara rutin seminggu sekali.
Untuk selanjutnya, perawatan yang dilakukan seperti pemberian mulsa. Pemberian mulsa ini dh maksudkan agar tanah tetap gembur, tidak terlalu banyak penguapan air, dan mengurangi pertumbuhan rumput-rumput liar. Dan bila ada rumput liar harus segera di bersihkan. Pemangkasan dilakukan terhadap tunas-tunas muda dan pucuk batang. Pada setiap batang cukup di tinggalkan 1 hingga 2 cabang utama saja. Pemangkasan ini di maksudkan untuk menjaga waktu berbuah. Biasanya pada tanaman yang bercabang banyak, buahnya menjadi kerdil dan terlalu lama masak. Selain itu, pada tanaman yang sudah di lakukan pemangkasan akan berkurang untuk terserang penyakitnya. Pengangkasan terhadap pucuk batang dilakukan setelah tangkai bunga yang kelima keluar.
Untuk menjaga kualitas bunga, baik juga dilakukan penjarangan bung atau bakal buah dengan pemangkasan. Dalam satu cabang cukup di tinggalkan 6-8 bunga saja.
Di samping sebagai sumber gizi, tanaman tomat yang di tanam dalam pot juga dapat dijadikan sebagai tanaman hias seperti halnya tanaman bunga hias lainnya.
B. Penyemaian Benii
※ Penyemaian di Kotak Semai
Sebelum melakukan penyemaian, terlebih dahulu di persiapkan pembuatan kotak semainya. Adapun cara pembuatan kotak pesemaian sebagai berikut:
1. Ambil papan kayu, kemudian bentuk papan tersebut menyerupai balok tanpa tutup yang berukuran 50-60 cm, lebar 30-40 cm, dan tinggi 25-30 cm. Kemudian beri lubang-lubang pada dasarnya agar air siraman tidak menggenang.
2. Kotak yang telah jadi kemudian di isi tanah yang telah di campur pupuk kandang dengan perbandingan pupuk kandang dan tanah adalah 1 : 1 atau 1 : 2. Tinggi lapisan tanah sekitar 12 cm. Kemudian tanah di dalam kotak di padatkan sedikit demi sedikit.
3. Sehari sebelum benih di taburkan, pesemaian harus di basahi terlebih dahulu. Kemudian benih di tanam dengan jarak antar baris 5 cm. Kedalaman lubang kira-kira 0,5-1 cm dan di tutup dengan tanah yang tipis.
4. Bibit yang telah tumbuh sekitar 7-10 hari sudah dapat di pisahkan ke tempat lain, seperti pada pollybag atau dapat pula langsung di tanam pada pot.
D. Perumusan Hipotesis
Walaupun penanaman tanaman tomat di lakukan dengan media tanam tanah di pot, tanaman tomat juga dapat menghasilkan buah, kemungkinan hasil dari tanaman tersebut bisa saja berbeda bentuk maupun ukurannya di bandingkan dengan tanaman tomat yang di tanam khusus di perkebunannya.
Hal ini mungkin di sebabkan media tanam yaitu pot yang mengakibatkan kurangnya akar untuk bergerak lebih bebas, sehingga hasilnyapun kurang maksimal.
Walaupun demikian, tanaman tomat yang di tanam di pot memiliki double fungsi, yaitu sebagai tanaman sayur yang akan di ambil hasilnya dan sebagai tanaman hias yang unik.
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini di lakukan berdasarkan tujuan yang ingin di capai, yaitu:
1. Menguji kebenaran hipotesis
2. Menjawab permasalahan yang di teliti.
3. Memberikan informasi seputar tanaman tomat kepada pembaca.
4. Memberikan inspirasi kepada pembaca untuk menanam tomat sebagai tanaman ladang maupun tanaman hias.
C. Ruang Lingkup Pengkajian
Ruang lingkup pengkajian atau batas-batas masalah yang akan di teliti yaitu:
1. Urain tanaman tomat
2. Ciri-ciri dan sifat serta berbagai macam varietas tanaman tomat yang ada.
3. Iklim yang cocok untuk bertanam tomat.
4. Ciri-ciri benih yang baik dan cara penyemaiannya.
5. Manfaat buah tomat bagi kesehatan manusia.
6. Hama dan penyakit yang menyerang tanaman tomat.
7. Penanaman tanamam tomat di pot.
8. Pemeliharaan serta pemungutan hasil panen tanaman tomat.
F. Metode Penelitian
Metode yang di gunakan dalam penyusunan dan penulisan karya ilmiah ini adalah metode diskriptif dan teknik study kepustakaan atau literature. Metode ini yaitu pengetahuan yang bersumber dari beberapa media tulis baik berupa buku, literatur dan media lainnya yang tentu ada kaitannya dengan masalah-masalah yang akan di bahas dalam karya ilmiah ini.
Adapun beberapa masalah yng akan di gunakan sebagai dasar penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah cara tomat berkembang biak?
2. Apa saja ciri-ciri benih tomat yng akan menghasilkan tanaman tomat yang berkualitas?
3. Bagaimanakah cara penyemaian benih tomat?
4. Bagaimana cara penanaman tomat di pot?
5. Apasaja tindakan yang perlu di lakukan untuk pemeliharaan tomat?
Varietas ini sangat cocok ditanam di daerah dataran rendah dan tergolong terhadap penyakit bakteri layu. Potensi produksinya sekitar 30-35 ton perhektarnya.
11. Opal
Buahnya berbentuk lonjong, warna buah masak merah, dan rasanya manis. Daya tahan simpan buahnya selama 9 hari. Tanaman tomat ini sangat cocok di tanam di daerah dataran rendah dan mulai dapat di panen pada umur 58-61 hari setelah tanam. Varietas ini tahan terhadap penyakit layu. Potensi hasil panennya dapat bekisar antara 30-50 ton tiap hektarnya.
12. Zamrud
Buah tomat varietas zamrud berbentuk bulat. Dan berwarna merah ketika masak. Rasanya manis dan tahan selama 8 hari. Varietas jenis ini mulai dapat di panen pada umur 59-61 hari setelah tanam. Potensi produksinya sekitar 30 hingga 45 tiap hektarnya.
Sebelum melakukan penanaman harus dipirkan terlebih dahulu varietas tomatnya. Varietas tomat unggul sangat dianjurkan untuk di tanaman, karena varietas ini dapat memperbaiki produksi dan kualitas hasilnya. Beberapa varietas tomat yang di anjurkan adalah sebagai berikut:
1. Maascross
Varietas ini memiliki batang yang sedang hingga tinggi, berdaun lebar dan berwarna hijau tua. Buah varietas ini berbentuk bulat dan sedang. Warna buah muda hijau merata, daging buahnya agak lunak dan tebal. Kalau sudah tua, buahnya berwarna merah. Tetapi varietas 4ni agak peka terhadap daun busuk dan agak tahan terhadap penyakit layyu.
Varietas ini sangat cocok di tanam di daratan tinggi, terutama pada musim kemarau. Hasil maksimal dari varietas ini di perkirakan sekitar 47 ton per hektar.
2. Geraldton Smooth Skin
Varietas ini berbatang tinggi dan kuat. Daunnya lebar dan berwarna hijau tua. Buahnya bulat agak besar. Daging buah agak keras dan tebal. Warna buah muda hijau pada bagian pangkal dan hijau muda pada bagian lainnya. Kalau sudah masak bertarna merah tua.
Varietas /geraldton smooth skin/ agak peka terhadap busuk daun dan penyakit layu. Karenanya, tanaman tomat varietas ini sangat cocok di tanam di dataran tinggi dengan produktivitas yang tinggi pula. Setiap hektar tanaman ini dapat menghasilkan ± 40 tan tiap panennya.
3. Supermarket (apel Belgia)
Tomat bervarietas Supermarket ini memiliki batang yang tinggi dan kuat. Daunnya lebar dan berwarna hijau tua. Bentuk buahnya bulat besar. Struktur daging buahnya lunak dan tebal. Buah yang masih muda berwarna agak kehijauan dan sedikit berlekuk. Apabila sudah tua buahnya berwarna merah tua.
Tanaman ini agak peka terhadap penyakit daun busuk dan tahan terhadap penyakit layu. Varietas ini sangat cocok di tanam di dataran tinggi, dan sangat tepat di tanam pada musim kemarau. Hasil panen tanaman tomat ini dapat mencapai 53 ton per hektarnya.
4. Money Maker
Tomat bervarietas Money Maker ini memiliki batang yang berukuran sedan dan tinggi. Bentuk daun tidak terlalu lebar. Warna daunnya berwarna hijau tua. Bentuk buah bulat sedang. Daging buahnya agak lunak dan tebal. Buah yang masih muda berwarna muda hijau. Sedangkan buah yang sudah masak berwarna merah muda.
Seperti beberapa jenis varietas sebelumnya, Tanaman ini juga tahan terhadap daun busuk dan penyakit layu. Varietas jenis ini baik di tamam di dataran tinggi, dan tepat di tanam pada musim kemarau seperti vasietas Supermarket, namun hasil yang di peroleh lebih sedikit yaitu ±45 ton per hektar di banding varietas supermarket yang dapat mencapai 53 ton perhektarnya.
5. Roma
Batangnya sedang sampai rendah dan kuat. Bentuk daunnya agak lebar dan berwarna hijau muda. Buahnya berbentuk lonjong, berukuran sedang dan sedikit persegi dengan ujung tumpul hingga runcing. Daging buah tipis, kulit buahnya tebal dan agak keras. Buah yang masih muda berwarna hijau keputih-putihan, sedangkan kalau sudah masak berwarna merah muda.
Varietas ini peka terhadap daun busuk, penyakit layk bakteri dan Fusarium. Tanaman ini baik di tanam di dataran tinggi. Hasil panen lumayan sedikit, yaitu ± 24 ton per hektar.
6. VC—11—1
Varietas ini memiliki batang yang agak pendek, berukuran kecil dan memiliki banyak cabang. Daunnya tidak terlalu lebar, dan warnanya hijau muda. Buahnya berbentuk bulat dan sedang. Daging buah lumayan tebal dan keras. Buah yang masih muda berwarna hijau muda. Warna buah masak merah muda sampai mdrah tua.
Varietas ini peka terhadap layu dan busuk daun. Tanaman ini baik di tanam di dataran rendah (/head tolerant/) dan dapat juga di tanam di dataran tinggi. Hasilnya juga sedikit yaitu sekitar 19 ton perhektarnya.
7. AV―33
Varietas ini batangnya pendek, tidak terlalu besar dan tidak bamyak cabang. Daunnya tidak terlalu lebar, berwarna hijau muda. Buahnya berbentuk bulat kecil sampai sedang. Daging buahnya tebal dan agak keras
Varietas ini bak dapat ditanam di dataran remdah dan juga dataran tinggi. Produksi di perkirakan 23 ton perhektarnya.
8. AV―15
Batangnya pendek tidak terlalu besar dan tidak banyak cabang. Daunnya tidak terlalu lebar dan berwarna hijau. Buahnya bulat dan dagingnya tebal agak keras. Buah mudanya berwarna hijau dan kalau sudah masak berwarna merah.
AV―15 juga baik di tanam di dataran rendah maupun tinggi. Hasil perhektar ± 23 ton tiap masa panen.
9. Bonset
Batangnya tinggi dan ramping. Berdaun tidak terlalu lebar dan berwarna hijau muda. Buahnya berbentuk bulat dan berukuran sedang. Daging buah padat dan dan tebal. Warna buah muda putih, sedangkan merah muda bila sudah masak.
Varietas bonset agak tahan terhadap busuk daun maupun penyakit layu. Baik di tanam di daerah pegunungan pada musim kemarau. Hasilnya lumayan besar, yaitu ± 47 ton per hektar
10. Mirah
Buah tomat dari varidtar ini bentuknya bulat dan agak gepeng, warna buah masak merah dan rasanya manis. Daya tahan simpan buah dapat mencapai 8 hari. Tanaman ini mulai dapat di panen pada umur 55-59 hari setelah tanam. ――.―.―.―.―.――
Sebelum melakukan penanaman harus dipirkan terlebih dahulu varietas tomatnya. Varietas tomat unggul sangat dianjurkan untuk di tanaman, karena varietas ini dapat memperbaiki produksi dan kualitas hasilnya. Beberapa varietas tomat yang di anjurkan adalah sebagai berikut:
1. Maascross
Varietas ini memiliki batang yang sedang hingga tinggi, berdaun lebar dan berwarna hijau tua. Buah varietas ini berbentuk bulat dan sedang. Warna buah muda hijau merata, daging buahnya agak lunak dan tebal. Kalau sudah tua, buahnya berwarna merah. Tetapi varietas 4ni agak peka terhadap daun busuk dan agak tahan terhadap penyakit layyu.
Varietas ini sangat cocok di tanam di daratan tinggi, terutama pada musim kemarau. Hasil maksimal dari varietas ini di perkirakan sekitar 47 ton per hektar.
2. Geraldton Smooth Skin
Varietas ini berbatang tinggi dan kuat. Daunnya lebar dan berwarna hijau tua. Buahnya bulat agak besar. Daging buah agak keras dan tebal. Warna buah muda hijau pada bagian pangkal dan hijau muda pada bagian lainnya. Kalau sudah masak bertarna merah tua.
Varietas /geraldton smooth skin/ agak peka terhadap busuk daun dan penyakit layu. Karenanya, tanaman tomat varietas ini sangat cocok di tanam di dataran tinggi dengan produktivitas yang tinggi pula. Setiap hektar tanaman ini dapat menghasilkan ± 40 tan tiap panennya.
3. Supermarket (apel Belgia)
Tomat bervarietas Supermarket ini memiliki batang yang tinggi dan kuat. Daunnya lebar dan berwarna hijau tua. Bentuk buahnya bulat besar. Struktur daging buahnya lunak dan tebal. Buah yang masih muda berwarna agak kehijauan dan sedikit berlekuk. Apabila sudah tua buahnya berwarna merah tua.
Tanaman ini agak peka terhadap penyakit daun busuk dan tahan terhadap penyakit layu. Varietas ini sangat cocok di tanam di dataran tinggi, dan sangat tepat di tanam pada musim kemarau. Hasil panen tanaman tomat ini dapat mencapai 53 ton per hektarnya.
4. Money Maker
Tomat bervarietas Money Maker ini memiliki batang yang berukuran sedan dan tinggi. Bentuk daun tidak terlalu lebar. Warna daunnya berwarna hijau tua. Bentuk buah bulat sedang. Daging buahnya agak lunak dan tebal. Buah yang masih muda berwarna muda hijau. Sedangkan buah yang sudah masak berwarna merah muda.
Seperti beberapa jenis varietas sebelumnya, Tanaman ini juga tahan terhadap daun busuk dan penyakit layu. Varietas jenis ini baik di tamam di dataran tinggi, dan tepat di tanam pada musim kemarau seperti vasietas Supermarket, namun hasil yang di peroleh lebih sedikit yaitu ±45 ton per hektar di banding varietas supermarket yang dapat mencapai 53 ton perhektarnya.
5. Roma
Batangnya sedang sampai rendah dan kuat. Bentuk daunnya agak lebar dan berwarna hijau muda. Buahnya berbentuk lonjong, berukuran sedang dan sedikit persegi dengan ujung tumpul hingga runcing. Daging buah tipis, kulit buahnya tebal dan agak keras. Buah yang masih muda berwarna hijau keputih-putihan, sedangkan kalau sudah masak berwarna merah muda.
Varietas ini peka terhadap daun busuk, penyakit layk bakteri dan Fusarium. Tanaman ini baik di tanam di dataran tinggi. Hasil panen lumayan sedikit, yaitu ± 24 ton per hektar.
6. VC—11—1
Varietas ini memiliki batang yang agak pendek, berukuran kecil dan memiliki banyak cabang. Daunnya tidak terlalu lebar, dan warnanya hijau muda. Buahnya berbentuk bulat dan sedang. Daging buah lumayan tebal dan keras. Buah yang masih muda berwarna hijau muda. Warna buah masak merah muda sampai mdrah tua.
Varietas ini peka terhadap layu dan busuk daun. Tanaman ini baik di tanam di dataran rendah (/head tolerant/) dan dapat juga di tanam di dataran tinggi. Hasilnya juga sedikit yaitu sekitar 19 ton perhektarnya.
7. AV―33
Varietas ini batangnya pendek, tidak terlalu besar dan tidak bamyak cabang. Daunnya tidak terlalu lebar, berwarna hijau muda. Buahnya berbentuk bulat kecil sampai sedang. Daging buahnya tebal dan agak keras
Varietas ini bak dapat ditanam di dataran remdah dan juga dataran tinggi. Produksi di perkirakan 23 ton perhektarnya.
8. AV―15
Batangnya pendek tidak terlalu besar dan tidak banyak cabang. Daunnya tidak terlalu lebar dan berwarna hijau. Buahnya bulat dan dagingnya tebal agak keras. Buah mudanya berwarna hijau dan kalau sudah masak berwarna merah.
AV―15 juga baik di tanam di dataran rendah maupun tinggi. Hasil perhektar ± 23 ton tiap masa panen.
9. Bonset
Batangnya tinggi dan ramping. Berdaun tidak terlalu lebar dan berwarna hijau muda. Buahnya berbentuk bulat dan berukuran sedang. Daging buah padat dan dan tebal. Warna buah muda putih, sedangkan merah muda bila sudah masak.
Varietas bonset agak tahan terhadap busuk daun maupun penyakit layu. Baik di tanam di daerah pegunungan pada musim kemarau. Hasilnya lumayan besar, yaitu ± 47 ton per hektar
10. Mirah
Buah tomat dari varidtar ini bentuknya bulat dan agak gepeng, warna buah masak merah dan rasanya manis. Daya tahan simpan buah dapat mencapai 8 hari. Tanaman ini mulai dapat di panen pada umur 55-59 hari setelah tanam. ――.―.―.―.―.――