Pertanyaan dan pembahasan
1. Kelompok 1 (Ati Wahyuni)
※ Bagaimana cara membedakan polychaeta jantan dan betina?
Jawab:
Polychaeta btina & jntan hidup di laut, jika kt dapat melihat polychaeta yg brtelur, maka itu merupakan polychaeta betina, dan jika tidak brtelur, maka ia merupakan polychaeta jntan.
2. Kelompok 2 (Dewi Nurjanah)
※ Apa fungsi masing-masing dari 3 lapisan pada tubuh annelida?
Jawab:
Fungsinya yaitu:
a. Mesoderma merupakan sumber terbentuknya jarhngan penghubung otot, sistem peredaran darah dan alat genital.
b. Endoderma fungsinya sebagai epitel organ pencernaan dan pernapasan
c. Ektoderma fungsinya yaitu untuk membentuk lapisan epidermis dan jaringan saraf.
3. Kelompok 3 (Inneke D.P)
※ Apakah yang terjadi jika lintah menghisap darah manusia yang mengidap HIV/AIDS?
Jawab:
Yang terjadi yaitu jika ia menghisapnya, maka kemungkinan lama kelamaan ia tidak kuat lagi menahan virus tersebut dan ia akan mati.
4. Kelompok 4 (Lina)
※ Jelaskan proses perkembangbiakan aseksual dan seksual!
Jawab:
⊙ Secara Aseksual yaitu dengn proses membelah diri.
⊙ Secara Seksual yaitu dengan penggabungan 2 tubuh cacing jantan dan betina.
5. Kelompok 5 (Mery Andriani)
※ Apa perbedaan penghisap anterior dan posterior?
Jawab:
Pengisap anterior merupakan penghisap yang terletak di bagian atas, sedangkan posterior merupakan penghisap yang terletak pada bagian bawah.
6. Kelompok 6
※ Selain dapat menyuburkan tanah, apa lagi manfaat dari oligochaeta?
Jawab:
Manfaatnya:
⊙ Sebagai bahan baku kosmetik
⊙ Sebagai bahan baku obat
⊙ Dapat di jadikan bahan makan ternak.
7. Kelompok 7 (Natalia W)
※ Apakah kegunaan lintah di bidang kedokteran?
Jawab:
Di bidang kedokteran, lintah di gunakan untuk kasus tertentu pada operasi mikro, yaitu restorasi jaringan tangan, kaki dll. Lintah di gunakan karena mimiliki zat anti koagulan, sehingga membantu memperlancar aliran darah ke sirkulasi mikso pada saat operasi.
8. Kelompok 8 (R. Septian)
※ Apakah darah yang dihisap lintah merupakan makanannya? Apakah ada fungsi lain?
Jawab:
Iya, darah itu merupakan makanan lintah, dan di dalam darah itu terdapat sumber protein. Dan tidak ada fungsi lain.
9. Kelompok 9 (Singgih H.)
※ apakah fungsi sepasang alat nefridia?
Jawab:
Fungsinya adalah sama dengan ginjal, yaitu merupakan bagian ekskresi yang berfungsi mengeluarkan atau memisahkan hasil buangan metabolisme dari darah.
10. Kelompok 10 (Supriadi)
※apakah dampak negatifnya jika kita mengkonsumsi cacing palolo?
Jawab:
Menurut kami tidak ada dampak negatifnya, karena di dalam cacing palolo terdapat sumber protein, sehingga ia lebih berdampak positif.
ANNELIDA
Annekida berasal dari kata /Annulus yang artinya /cincin dan /Oidos yang artinya /Benttk. Bentuk tubuh cacing ini bersegmen-segmen seperti gelang sehingga di sebut juga cacing gelang.
CIRI-CIRI UMUM ANNELIDA
A. Struktur Tubuh
Tubuhnya simetri bilateral dan dilapisi oleh kutikula. Ruas tubuhnya tidak hanya berada di bagian luar tetapi juga di sebelah dalam. Setiap ruas memiliki alat reproduksi, alat ekskresi, otot dan pebuluh darah. Antara ruas yang satu dengan yang lainnya berhubungan sehingga terlihat bentuk seperti cincin yang terkoordinasi, segmentasi yang demijian /Metameri.
Lapisan penyurun tubuh annelida terdiri dari tiga lapis atau Triploblastik yaitu terdiri dari endoderma, mesoderma, dan ektoderma. Mesoderma berkembang menjadi semacam kantong yang berisi cairan. Dinding luar kantong ini melekat pada ektoderma dan di sebut lapisan /splanknik.
B. Sistem Organ
Sistem organ dalam tubuh annelida terdiri dari sistem pencernaan makanan, sistem ekskresi, sistem pernapasan, dan sistem reproduksi. Pada sistem pencernaan makanannya terdiri dari mulut yamg berhubungan dengan faring, esofagus (kerongkongan), tembolok, empela, intestinum (usus halus), dan anus.
Alat ekskresi annelida berupa sepasang nefridia yang terdapat pada tiap-tiap segmen, disebut /Metarefridia. Hewan ini mempunyai sistem peradaran darah tertutup. Pembuluhnya membujur dengan cabang-cabang kapiler kecil yang terdapat pada setiap segmen. Alat pernapasan pada tubuh annelida yaitu berupa kulit dan insang.
Annelida dapat berepoduksi secara seksual dan aseksual. Meskipun annelida bersifat /Hermafrodit, untuk terjadinya fertilisasi tetap diperlukan perjawinan antara 2 individu cacing. Alat kopulasinya klitelum.
A. Polychaeta
Polychaeta berasal dari kata poly yang berarti banyak dan chaeta yang berarti rambut. Polychaeta adalah cacing berambut banyak. Semua anggotanya hidup di laut dan dapat dibedakan jantan dan betinanya. Tubuhnya memiliki banyak rambut yang tumbuh pada parapodia (semacam kaki). Pada setiap ruas tubuhnya terdapat sepasang parapodia. Polychaeta mempunyai metameri yang amat baik.
Panjang tubuhnya antara 5-10 cm dengan diameter 2-10 mm. Pada bagian anterior tubuh terdapat kepala yang dilengkapi dengan mata, tentakel serta mulut yang berahang. Tubuhnya berwarna menarik seperti hijau, merah muda, merah atau campuram warna lain.
Contohnya adalah /nersis, arenicola, spirobranchus giganteus, eunice viridis (cacing palolo) dan lysidice (cacing wawo)//.
B. Olygochaeta
Cacing ini berasal dari kata oligos yang artinya sedikit dan chaeta yang artinya rambut. Oligochaeta merupakan cacing yang memiliki sedikit rambut pada ruas-ruas tubuhnya. Diantara ruas-ruas tubuhnya tidak terdapat parapodia. Kepala cacing ini berukuran kecil tanpa alat perapa atau tentakel dan mata.
Sebagian ruas tubuhnya yaitu antara segmen ke 32-37 mengalami penebalan yang disebut klitelum yang berfungsi untuk perkembangbiakan seksual. Fertilisasi pada cacing ini terjadi secara internal. Telur yang sudah dibuahi tersimpan dalam kokon yang dihasilkan pada sekresi lemdir. Saat telur menetas dari kokon, keluarlah cacing-cacimg kecil yang juga memiliki daya regenerasi tinggi.
Pernapasan oligochaeta dilakukan melalui permukaan tubuh. Keluar masuknya gas terjadi secara difusi. Makanannya berupa zat-zat organik yang diperoleh dari sisa-sisa tumbuhan, hewan, atau sisa-sisa organisme lain yang ada pada rerumputan dan tanah. Cacing ini dapat membantu menggemburkan tanah sehingga berguna bagi pertanian.
Oligochaeta ada yang berhabitat di air tawar dan ada pula yang hidup di darat. Contohnya /Lumbricus teretris (cacing tanah), tubifek sp, dan morogaster hountenii (cacing raksasa) yang terdapat di Sumatra.
C. Hirudinea
Habitat hirudinea di air tawar dan di laut. Tubuhnya tidak memiliki rambut dan parapodia. Bentuk tubuhnya pipih, kedua ujung tubuhnya terdapat alat hisap. Alat isap bagian posterior besar, sedangkan pada anterior kecil. Alat ini digumakan untuk menempel pada korban dan menghisap darahnya. Makanan hewan ini ada yang berupa larva serangga, cacing atau organisme lain yang mati.
Contoh hirudinea yang paling umum adalah lintah. Linta mempunyai zat ANTI KOAGULAN, sehingga saat lintah menghisap darah mangsanya, darah tersebut tidak membeku. Lintah bersifat parasit pada manusia atau vertebrata lain. Dengan adanya tonjolan pada ususnya, lintah dapat menghisap banyak darah.
Anggota hirudinea lain yaitu /Hirudo medinalis (lintah), hidup di air tawar, /Haemodipsa zeynalinia (pacet), hidup di darat menempel pada daun, dan /Limnatis nilotica (lintah), hidup di daerah timur tengah.
B. Menanam Tomat di Lahan
Penanan merupakan salah satu tahap yang sangat penting, karena pada tahap ini bibit akan mengalami proses dari lingkungan persemaian ke lingkungan penanaman.
Penanaman tomat di lahan memerlukan persiapan yang lebih matang. Beberapa faktor yang perlu di perhatikan adalah sebagai berikut:
1. Pengolahan Tanah
Sambil menunggu bibit cukup umur, tanah di persiapkan untuk proses penanaman. Tanah yang akan di persiapkan untuk penanaman harus di olah dengan sebaik-baiknya.
Pengolahan tanah ini dilakukan dengan mencangkul tanah yang agak dalam, agar akar tomat mampu menembus tanah hingga dalam. Tanah yang dicangkul tersebut jan.an teilalu banyak mengandung air. Jika tanah tersebut banyak mengandung air, akar tanaman tomat tidak dapat bernapas sehingga lama kelamaan akar akan menjadi busuk dan akhirnya tanaman itu akan mati.
Pengolahan tanah tidak hanya dengan membalikkan susunan struktur tanahnya, karena apabila hanya membalikkan susunan struktur tanahnya saja,berarti lamisan tanah yang mengandung humus sedikit akan menjadi lapisan paling atas. Padahal lapisan tanah yang berada di atas itu susunannya kurang baik. Jadi tujuan dari pencangkulan atau pembajakan yang dilakukan adalah agar tanah yang memiliki kandungan humus yang baik dapat bercampur dengan tanah lapisan bawah yang memiliki kandungan humus yang sedikit dan kurang baik. Tanah yang telah diolah tadi diberi pupuk kandang yang dicampur merata sehingga pupuk tersebut dapat membusuk dengan sempurna, sekaligus berfungsi untuk memperbaiki lapisan tanah yang tandus di bawahnya.
Selain itu, tujuan lain dari pemupukan itu adalah untuk meningkatkan kadar jumlah zat-zat hara dalam tanah sehingga kebutuhan makanan bagi tanaman dapat tercukupi serta untuk memperbaiki struktur tanahnya, yaitu mengubah zat-zat makanan yang semula sulit diserat menjadi mudah diserag oleh akar tanaman.
Yang perlu di ingata adalah, jangan sekali-kali menggunakan pupuk kandang yang belum masak, karena akan mendatangkan berbagai macam penyakit yang akan menyerang akar. Kebutuhan pupuk kamdang untuk setiap hektar adalah 10-20 ton atau 10-20 kg untuk setiap meter persegi. Untuk mencegah penyerangan cacing-cacing nematoda yang merugikan, tanah sebaiknya diberikan Nemagon sebagai soil fumigant, 2-3 minggu sebelum tanam.
Tanah yang telah diolah dibuat bedeng-bedeng untuk memudahjan peqapwatan dan pumutusan air sehingga air tidak menggenang. Bedengan dapat dibuat dengan lebar 1-2 m, panjang 3-4 m, dan tinggi bedengan sekitar 30 cm.
Untuk menghindari kelongsoran bedengan, sisi-sisinya pertu di sekat dengan bata merah, ataupun papan.
Selanjutnya untuk pemindahan dan pemeliharaannya sama seperti penanaman yang dilakukan di dalam pot.
A. Kesimpulan
Dari keseluruhan hasil penelitian dan pembahasan ini, maka dapat di ambil beberapa kesimpulan, yaitu:
※ Tanaman tomat adalah jenis tanaman sayuran buah yang memiliki peranan yang cukup penting dalam pemenuhan gizi yang diperlukan manusia.
※ Agar tanaman tomat dapat tumbuh dengan baik, hendaknya jenis dan varietasnya ditentukan terlebih dahulu sesuai dengan kondisi dan keadaan alam tempat yang akan dijadikan lahan.
※ Selain di ladang atau di kebun, tanaman tomat juga bisa di budidayakan di dalam pot-pot bunga yang tentunya memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai tanaman sayur dan sebagai tanaman hias.
※ Pada saat proses penyemaian benih dilakukan, ada beberapa hal yang perlu di perhatikan, seperti ciri-ciri benih yang sehat, tempat penyemaian dan pemeliharaan tanaman tomat tersebut.
B. Saran
Adapun saran saya kepada pemerintah, masyarakat serta para petani yang berkaitan dengan pembahasan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:
※ Diharapkan penelitian ini terus dilanjutkan dan untu jenis-jenis tanaman lainnya agar masyarakat luas dapat lebih mengetahui jenis tanaman yang sering mereka jumpai.
※ Pemerintah juga perlu mengadakan sosialisasi kepada para petani sayur agar mereka mendapat informasi mengenai teknik dan cara bertanam yang akan menghasilkan pandn yang berlimpah.
※ Para petani dan juga masyarakat hendaknya tetap menjaga dan membudidayakan jenis flora yang ada di daerahnya masing-masing agar kekayaan flora dan rempah-rempah indonesia tetap terjaga.
Tomat adalah salah satu contoh dari ribuan atau bahkan jutaan jenis flola yang ada di Indonesia. Tomat telah sejak lama di kenal masyarakat indonesia sebagai sayuran buah. Peranannya yang penting dalam pemenuhan gizi masyarakat juga telah lama dikenal. Dalam kehidupan sehari-hari oran tak pernah ketinggalan menggunakan tomat dalam masakan maupun minuman.
Mengingat betapa besarnya peranan tomat dalam kehidupan manusia walaupun pada saat ini tomat belum menjadi komoditas di negara kita, maka atas dasar hal ini yang menjadikan saya untuk membuat suatu karya ilmiah mengenai tanaman ini.
Tomat juga tak harus di budidayakan secara besar-besaran dengan teknologi canggih. Lahan yang sempit bahkan pot bisa di manfaatkan untuk menanam tomat, baik pada musim hujan maupun musim kemarau. Yang penting jenis dan varietasnya harus disesuaikan dengan kondisi daerahnya. Pembahasan mengenai uraiannya, jenis-jenis, varietas unggul, cara pembudidayaan dan pemanfaatannya akan diulas dalam karya ilmiah ini.